Email DPR RI Diretas, Isinya Bikin Keluarga Jokowi Malu: Tukang Kayu Bikin Mahakarya Nepotisme

- Kamis, 22 Agustus 2024 | 12:43 WIB
Isi email DPR RI Diretas yang bikin keluarga Jokowi malu. (Foto/Tangkapan Layar.)
Isi email DPR RI Diretas yang bikin keluarga Jokowi malu. (Foto/Tangkapan Layar.)

SEWAKTU.com -- Sistem internal fasilitas surat elektronik atau email DPR RI diduga diretas.

Pada pagi ini ada ribuan email dengan pesan perlawanan tersebar serentak ke seluruh redaksi media nasional dan segelintir orang yang melaporkan telah mendapatkan email tersebut yang dikirim dari server resmi DPR RI.

Isi dari email tersebut memuat kritik tajam terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) Pilkada yang baru saja disepakati oleh Badan Legislasi (Baleg) DPR.

Kejadian ini menuai perhatian serius dan viral karena pesan-pesan yang tersebar melalui email tersebut mencerminkan ketidakpuasan publik terhadap keputusan DPR yang dianggap bertentangan dengan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) nomor 60/PUU-XXII/2024 dan 70/PUU-XXII/2024.

Baca Juga: Apa Makna Peringatan Darurat Garuda Biru? Kaum Awam Politik Wajib Tahu Artinya

Pada isi email tersebut, DPR RI dikritik karena dinilai mengabaikan putusan MK terkait batas usia minimal calon gubernur dan wakil gubernur, serta mengubah syarat ambang batas pencalonan Pilkada yang dianggap tidak adil.

Selain itu, muncul narasi tentang matinya demokrasi di Indonesia.

Sampai sekarang, identitas pihak yang bertanggung jawab atas serangan ini masih belum diketahui.

Akan tetapi, peretasan ini berhasil mengirimkan ribuan email ke berbagai alamat, termasuk seluruh redaksi media nasional yang menerimanya secara serentak pada pagi hari ini.

Baca Juga: Rapat Sahkan Revisi UU Pilkada Ditunda, Ribuan Massa Geruduk Gedung DPR RI

Pesan iru mengajak masyarakat Indonesia untuk bersatu melawan apa yang dianggap sebagai pelanggaran terhadap demokrasi dan konstitusi.

Isi Pesan Email

Pesan dalam email tersebut menegaskan bahwa keputusan DPR tidak berpihak pada kepentingan rakyat, dan menyerukan seluruh masyarakat untuk bersuara melawan kebijakan yang dianggap merugikan serta mematikan demokrasi.

Selain itu, peretas juga mengancam akan membocorkan lebih banyak informasi sensitif jika tuntutan mereka tidak dipenuhi, menambah ketegangan di tengah situasi politik yang semakin memanas.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X