Peran dalam Pemerintahan Roh Moo-Hyun
Ketika Roh terpilih sebagai presiden pada Desember 2002, Moon diundang untuk bergabung dalam kabinetnya dan diangkat sebagai sekretaris senior untuk urusan sipil. Peran penting Moon membuatnya dijuluki "Bayangan Roh".
Pada Maret 2004, Moon membantu membela Roh dalam mosi pemakzulan di Mahkamah Konstitusi, yang pada akhirnya menguntungkan Roh.
Moon juga berperan dalam pendirian Kompleks Industri Kaesong, zona perdagangan bebas yang dikelola bersama oleh Korea Utara dan Korea Selatan sebagai bagian dari strategi keterlibatan Roh dengan Korea Utara.
Menjadi Presiden Korea Selatan
Pada 2012, Moon memasuki politik elektoral dan memenangkan kursi di Majelis Nasional untuk distrik Sasang, Busan.
Di tahun yang sama, ia menjadi kandidat Partai Demokrat Bersatu (DUP) dalam pemilihan presiden melawan Park Geun-Hye.
Meskipun kalah tipis, Moon tetap aktif di politik dan partai. Pada Februari 2015, ia menjadi ketua Aliansi Politik Baru untuk Demokrasi (NPAD), penerus DUP.
Pada 2016, Moon memutuskan untuk tidak mencalonkan diri kembali untuk kursi Majelis Nasional setelah pengungkapan kampanye daring ilegal oleh Badan Intelijen Nasional.
Moon Jae In terpilih sebagai Presiden Korea Selatan ke-12 pada Mei 2017 setelah pemakzulan pendahulunya, Park Geun-Hye.
Selama setahun pertama masa jabatannya, Moon berhasil memimpin Olimpiade Musim Dingin PyeongChang dan memulai perundingan perdamaian dengan Korea Utara.
Artikel Terkait
Sinopsis Drama Korea Selatan, Destined With You
PT XL Axiata Gelar AXIS Nation Cup 2024 di 40 Kota, Siap Perebutkan Hadiah Rp 870 Juta
Dekat dengan Penguasa, Raffi Ahmad jadi Makelar Kepala Daerah di Pilkada 2024, Tawari Sule dan Irwansyah Maju
Timnas Indonesia vs Arab Saudi Main Dimana? Jadwal Lengkap Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kick off Jam 01.00
Moon Jae In Eks Presiden Korea Selatan Tersangka Usai Bantu Cari Kerja Menantu, Beda Halnya di Konoha