SEWAKTU.com -- Sejarah Jalan Pantura, arteri utama yang menghubungkan Pulau Jawa dari barat hingga timur, menyimpan sejarah panjang dan penuh lika-liku.
Dibangun pada awal abad ke-19 atas inisiatif Gubernur Jenderal Herman Willem Daendels, proyek ini menjadi salah satu mega proyek infrastruktur terbesar pada masanya.
Namun, di balik keberhasilan proyek ini, tersimpan kisah kelam tentang kerja paksa, penderitaan, dan eksploitasi terhadap rakyat pribumi.
Daendels dan Latar Belakang Pembangunan Jalan
Herman Willem Daendels, seorang perwira militer Belanda yang ditugaskan sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda,tiba di Batavia pada tahun 1808.
Salah satu misi utamanya adalah memperkuat pertahanan Hindia Belanda dari ancaman Inggris.
Untuk mencapai tujuan ini, Daendels melihat pentingnya membangun infrastruktur yang memadai, terutama jalan raya yang menghubungkan seluruh pulau Jawa.
Pembangunan jalan raya Anyer-Panarukan memiliki beberapa tujuan utama, yaitu:
Militer: Memudahkan mobilisasi pasukan Belanda untuk mempertahankan pulau Jawa dari serangan musuh.
Ekonomi: Memudahkan transportasi komoditas pertanian dan hasil bumi lainnya, serta mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai wilayah.
Administrasi: Memperkuat kendali pemerintahan kolonial terhadap wilayah jajahannya.
Proses Pembangunan yang Menyiksa
Artikel Terkait
Rayuan Maut Sesat Guru ke Siswi Gorontalo, Ada Tugas Khusus Layani Setiap Sang Guru Kepingin
Segini Harta Kekayaan PNS Mas Sriwati Kabid Disparbud Kota Bekasi Intoleran Larang Non Muslim Ibadah
Putra Mulyono dan Numpang Privat Jet jadi Jokes, Guru SMP Spill Masa Lalu Kaesang Pangarep jadi Siswanya
Cerdas dan Licik, Jejak Pelarian Koruptor Rp1,3 triliun Eddy Tansil Gegerkan Indonesia, Kini Makmur Hidup di China
Pembunuhan Misterius di Indonesia 1981-1985, Jejak Operasi Petrus dan Penyalahgunaan Kekuasaan Soeharto