Hal ini mengingatkan kita pada teori psikologi yang menyebutkan bahwa salah satu cara efektif melawan intimidasi adalah dengan "mengiyakan" ejekan yang dilontarkan.
Ketika seseorang merangkul kritik atau hinaan yang diarahkan kepadanya, para pengkritik sering kali kehilangan daya untuk terus menyerang, karena responnya tidak sesuai dengan yang mereka harapkan.
Dinasti Politik dan Tuduhan Anti-Kritik
Di balik guyonan yang muncul, kritik terhadap keluarga Jokowi juga mencuat mengenai dugaan praktik politik dinasti.
Namun, tuduhan ini sering kali tidak disertai dengan argumen yang kuat. Sebagian pihak mencoba menyamakan fenomena keluarga Jokowi dengan praktik politik dinasti, meskipun Gibran dan Kaesang terpilih melalui proses demokrasi yang transparan.
Menariknya, pihak yang melontarkan tuduhan ini justru sering kali kesulitan menjelaskan esensi kritik mereka.
Ketika ada yang menyebut Kaesang anti-kritik, pertanyaannya kemudian adalah: kritik apa yang sebenarnya ditujukan?
Dalam berbagai kesempatan, kritik yang disampaikan cenderung bersifat personal dan tidak menyentuh aspek kebijakan publik atau isu yang lebih mendasar. Alhasil, kritik tersebut lebih terlihat sebagai bentuk ketidaksukaan yang disampaikan dalam wujud hinaan.
Pembunuhan Karakter atau Penguatan Citra?
Beberapa pihak juga menuduh bahwa ada usaha untuk melakukan pembunuhan karakter terhadap Presiden Jokowi dan keluarganya.
Tuduhan ini muncul di tengah masa akhir jabatan Presiden Jokowi, di mana berbagai serangan personal dilancarkan kepada Gibran dan Kaesang.
Namun, alih-alih meruntuhkan citra keluarga Jokowi, serangan ini justru memperkuat citra mereka di mata sebagian masyarakat.
Kaesang, misalnya, berhasil mengubah hinaan menjadi lelucon yang justru mengundang simpati publik.
Pembunuhan karakter sering kali dilancarkan melalui serangan personal yang tidak berdasar.
Namun, keluarga Jokowi tampaknya memahami cara terbaik untuk menghadapi serangan ini: dengan merespons secara cerdas dan tidak terprovokasi oleh emosi. Langkah ini menjadi contoh bagaimana seorang public figure bisa tetap tenang di tengah berbagai serangan yang diarahkan kepadanya.
Artikel Terkait
5 Cara Agar Wanita Jatuh Cinta Pada Pandangan Pertama, Biasakan Bahasa Tubuh Ini!
Awal Kronologi Penemuan Mayat Resti Widia di Lemari Kos Jambi, Pintu Kos Dikunci Berhari-hari
Motif Pembunuhan Resti Widya Masih Dicari Polisi, Diduga Sering Pamer Uang dan Perhiasan
Jadwal Seleksi PPPK 2024 untuk Guru 1 Oktober 2024, Tenaga Teknis, dan Tenaga Kesehatan: Panduan Lengkap
KAESANG BAWA AYAM ADA KASUS YANG MAU DI BONGKAR LAGI? Roy Suryo Ternyata Simpan Dendam ke Jokowi