Timnas Indonesia Punya Catatan Buruk Hadapi Bahrain, Kenangan Pahit Kekalahan 0-10 Jadi Pelajaran Skuad Garuda

- Kamis, 10 Oktober 2024 | 16:15 WIB
Mees Hilgers dan Eliano saat sesi latihan timnas Indonesia jelang pertandingan melawan Bahrain dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.  (Gozipbola)
Mees Hilgers dan Eliano saat sesi latihan timnas Indonesia jelang pertandingan melawan Bahrain dalam kualifikasi Piala Dunia 2026. (Gozipbola)

SEWAKTU.com -- Pertandingan antara Bahrain vs Indonesia dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 mengingatkan publik pada luka lama.

Duel yang akan digelar pada Kamis (10/10) ini membawa ingatan pahit bagi Timnas Indonesia, yang pernah dibantai 0-10 oleh Bahrain pada laga tandang 12 tahun silam.

Kekalahan telak tersebut terjadi pada 29 Februari 2012 di Bahrain National Stadium, sebuah momen kelam yang menjadi sorotan dunia sepak bola internasional.

Saat itu, Bahrain sangat membutuhkan kemenangan dengan selisih sembilan gol untuk lolos ke Kualifikasi Piala Dunia 2014, dan akhirnya mereka menang besar.

Baca Juga: Pelatih Bahrain Akui Kekuatan Timnas Indonesia Jelang Laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Tak Ingin Anggap Remeh King Indo?

Namun, meski muncul spekulasi terkait pengaturan skor, investigasi AFC tidak menemukan bukti pelanggaran dalam pertandingan tersebut.

Kini, Timnas Indonesia kembali ke Bahrain untuk menghadapi tantangan di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Meski kenangan buruk masih terbayang, banyak yang yakin bahwa Garuda sudah jauh berkembang dan siap menghindari kekalahan memalukan seperti yang terjadi di masa lalu.

Baca Juga: Mengerikannya Bisnis Narkoba di Meksiko, Wali Kota Alejandro Arcos Dibunuh Kartel Usai 7 Hari Menjabat

Kenangan Kekalahan 0-10: Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Mengulas kembali kejadian tahun 2012, penyebab kekalahan besar Timnas Indonesia bukan semata-mata karena kualitas lawan.

Situasi internal PSSI saat itu sangat tidak kondusif, dengan konflik organisasi yang mempengaruhi persiapan dan performa tim nasional.

Dualisme liga antara Indonesia Premier League (IPL) dan Indonesia Super League (ISL) memaksa pelatih hanya bisa memilih pemain dari IPL, sementara para bintang dari ISL seperti Kurnia Meiga, Boaz Solossa, Cristian Gonzales, dan Hamka Hamzah tidak dapat memperkuat tim.

Baca Juga: Komentar Dokter Rayendra - Eka Maulana Usai Mendapat Support dari Relawan Anak Abah Kota Bogor

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X