Marak Diskriminasi, Inti Muda dan Pemkot Bandung Jalin Kolaborasi untuk Perjuangkan Hak ODHIV

- Jumat, 15 November 2024 | 11:05 WIB
Sinergitas Inti Muda Jabar dan Pemkot Bandung Perjuangkan Hak ODHIV dan Populasi Kunci. (Foto/Humas Pemkot Bandung.)
Sinergitas Inti Muda Jabar dan Pemkot Bandung Perjuangkan Hak ODHIV dan Populasi Kunci. (Foto/Humas Pemkot Bandung.)

SEWAKTU.com — Tingginya angka diskriminasi dan kekerasan terhadap Orang dengan HIV (ODHIV) serta populasi kunci di Kota Bandung memicu kolaborasi antara Inti Muda Jawa BaratPemerintah Kota Bandung, dan berbagai Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Kolaborasi ini bertujuan untuk merumuskan perlindungan dan hak-hak bagi populasi kunci yang rentan terhadap penularan HIV.

Populasi kunci ini meliputi laki-laki yang berhubungan seksual dengan laki-laki (LSL), pengguna narkoba suntik, transgender, dan pekerja seks.

Baca Juga: Pemkot Bandung Gencarkan Program STBM Demi Kurangi Stunting dan Tingkatkan Kualitas Sanitasi

Berdasarkan laporan dari Inti Muda Jawa Barat, LSM Female Plus, dan Yayasan Grapiks, sebanyak 126 kasus kekerasan dan diskriminasi terhadap kelompok ini terjadi dalam dua tahun terakhir di lingkungan keluarga, tempat kerja, layanan publik, dan institusi pendidikan.

Data dari UNAIDS menunjukkan bahwa di Indonesia, kelompok usia 15-24 tahun mencatat angka kasus HIV tertinggi, yaitu 49%.

Kelompok usia ini juga rentan terhadap kekerasan dan stigma terkait HIV.

Baca Juga: Totalitas! PPID Kota Bandung Raih Penghargaan Badan Publik Informatif 10 Kali Beruntun

Inti Muda mencatat sejumlah kasus diskriminasi yang dialami ODHIV, termasuk pengusiran oleh keluarga, eksploitasi anak pengguna narkoba, dan pemutusan kerja sepihak akibat status HIV.

Inti Muda Jabar dan Pemkot Bandung Perjuangkan Hak ODHIV.
Inti Muda Jabar dan Pemkot Bandung Perjuangkan Hak ODHIV. (Foto/Humas Pemkot Bandung.)

Edukasi dan Kolaborasi untuk Hapus Stigma HIV

Kolaborasi ini berfokus pada edukasi masyarakat guna menghilangkan stigma HIV yang masih kuat.

Koordinator Inti Muda Jawa Barat, Andrian Firmansyah, menyebutkan bahwa diskriminasi terhadap ODHIV sering terjadi akibat kurangnya pemahaman masyarakat.

“Stigma ini membuat banyak ODHIV kehilangan hak-hak dasar mereka. Padahal, HIV tidak semudah itu menular, dan seharusnya mereka mendapatkan hak yang setara,” ujar Andrian saat ditemui di Grand Tjokro Premiere Bandung, Rabu, 13 November 2024.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X