SEWAKTU.com -- Inggris dan Prancis dilaporkan mengikuti jejak Amerika Serikat dalam mengizinkan Ukraina menggunakan rudal jarak jauh untuk menyerang wilayah Rusia.
Langkah ini, yang muncul di akhir masa jabatan Presiden Joe Biden, menciptakan ketegangan global yang membuat dunia waspada. Keputusan ini menjadi perubahan besar dalam strategi militer Ukraina.
Inggris dan Prancis memberikan izin penggunaan rudal udara-ke-darat jarak jauh Storm Shadow (atau dikenal sebagai SCALP dalam versi Prancis) yang mampu menyerang sasaran tetap, termasuk lokasi yang sangat terlindungi seperti bunker, bahkan dalam kondisi cuaca buruk.
Baca Juga: Hujan Rudal Rusia Mengguncang Ukraina, Polandia dan Hungaria Siaga Penuh
Dengan hulu ledak seberat 450 kg, rudal ini memiliki kemampuan operasional sepanjang hari dan dapat diluncurkan dari pesawat jet Ukraina yang telah dikonfigurasi ulang, termasuk yang berasal dari era Soviet.
Storm Shadow memiliki jangkauan hingga 250 km, cukup untuk mencapai wilayah jauh di dalam Rusia jika diluncurkan dari perbatasan Ukraina.
New York Times sebelumnya melaporkan bahwa Biden juga telah mengizinkan Ukraina menggunakan rudal ATACMS (Army Tactical Missile System) jarak jauh untuk menyerang target Rusia.
Baca Juga: Rayakan 50 Tahun, Casio Ring Watch CRW-001-1JR Edisi Khusus Segera Dirilis
Rudal ini, termasuk versi MGM-140B Block 1A yang telah ditingkatkan, memiliki jangkauan hingga 300 km, memperluas potensi serangan Ukraina terhadap pangkalan udara dan instalasi militer Rusia di perbatasan.
Langkah ini memperlihatkan eskalasi nyata dalam konflik yang telah berlangsung lebih dari dua tahun. Jika Inggris dan Prancis telah menyetujui penggunaan rudal Storm Shadow, perhatian kini tertuju pada Jerman yang mungkin akan memberikan izin serupa untuk rudal Taurus.
Kanselir Jerman Olaf Scholz, yang menghadapi tantangan politik domestik, dapat menghadapi tekanan untuk mengikuti langkah sekutu NATO lainnya.
Baca Juga: Jawaban Kemnaker dan Kpu Terkait Pilkada 27 November 2024 Libur Nasional Atau Tidak?
Namun, langkah ini juga membawa risiko besar terhadap stabilitas global. Presiden Rusia Vladimir Putin telah berulang kali mengingatkan bahwa jika serangan besar-besaran diarahkan ke wilayah Rusia dan mengancam Moskow, Rusia tidak akan ragu untuk merespons menggunakan doktrin nuklirnya.
Artikel Terkait
Effendi Simbolon Politikus PDIP Ikut Kampanye Ridwan Kamil
AQUA dan DMI Apresiasi Khadimatul Masjid dengan Program Umrah
Jawaban Kemnaker dan Kpu Terkait Pilkada 27 November 2024 Libur Nasional Atau Tidak?
Rayakan 50 Tahun, Casio Ring Watch CRW-001-1JR Edisi Khusus Segera Dirilis
Hujan Rudal Rusia Mengguncang Ukraina, Polandia dan Hungaria Siaga Penuh