SEWAKTU.com -- Citra satelit terbaru dari Google Earth, yang diambil pada September 2024, menunjukkan aktivitas konstruksi besar-besaran di pangkalan udara taktis ketiga Iran dekat Hamedan.
Gambar tersebut memperlihatkan tempat perlindungan berbentuk melengkung dengan panjang 25–30 meter, yang jauh melebihi kebutuhan untuk menampung jet tempur F-4 Phantom yang saat ini ditempatkan di sana.
Indikasi ini mengarah pada persiapan Iran menyambut armada Jet Tempur yang lebih modern, kemungkinan besar Sukhoi SU-35S buatan Rusia.
Baca Juga: Rusia Intensifkan Serangan di Front Timur, Ukraina Berlomba Kirim Bala Bantuan
Selain mengungkapkan konstruksi besar-besaran, citra satelit ini menyoroti tantangan dalam melacak kemajuan militer Iran secara real time.
Komunitas intelijen global diperkirakan akan meningkatkan perhatian terhadap aktivitas Angkatan Udara Iran. Fasilitas bawah tanah, seperti Eagle 44, sebelumnya dirancang untuk melindungi aset udara dari serangan.
Namun, tempat perlindungan di Hamedan tampaknya dirancang untuk memungkinkan akses cepat dan kesiapan untuk serangan mendadak, terutama dalam situasi konflik yang memerlukan respons cepat.
Baca Juga: Inggris dan Prancis Izinkan Penggunaan Rudal Jarak Jauh oleh Ukraina, Dunia Menahan Napas
Jika SU-35S benar-benar dikerahkan di Iran, ini dapat menandai perubahan besar dalam keseimbangan kekuatan regional.
Dengan radar jarak jauh, mesin berteknologi vektor dorong, dan sistem senjata canggih, SU-35S akan menjadi ancaman serius bagi negara-negara tetangga seperti Israel dan Arab Saudi, yang selama ini mengandalkan keunggulan udara mereka.
Jet ini berpotensi mempersulit operasi pertahanan dan serangan di kawasan tersebut, terutama jika Iran berhasil mengintegrasikan jet tersebut ke dalam doktrin militernya.
Baca Juga: Hujan Rudal Rusia Mengguncang Ukraina, Polandia dan Hungaria Siaga Penuh
Meski demikian, operasionalisasi SU-35S akan menjadi tantangan bagi Iran. Jet canggih seperti ini membutuhkan pelatihan pilot yang intensif, infrastruktur perawatan yang memadai, dan penguasaan taktik udara yang kompleks.
Jika Iran berhasil mengatasi hambatan tersebut, hal ini menunjukkan bahwa mereka telah mempersiapkan langkah ini secara matang selama bertahun-tahun. Sebaliknya, jika upaya ini tertunda, SU-35S hanya akan menjadi simbol kekuatan tanpa dampak signifikan secara operasional.
Artikel Terkait
Jawaban Kemnaker dan Kpu Terkait Pilkada 27 November 2024 Libur Nasional Atau Tidak?
Rayakan 50 Tahun, Casio Ring Watch CRW-001-1JR Edisi Khusus Segera Dirilis
Hujan Rudal Rusia Mengguncang Ukraina, Polandia dan Hungaria Siaga Penuh
Inggris dan Prancis Izinkan Penggunaan Rudal Jarak Jauh oleh Ukraina, Dunia Menahan Napas
Rusia Intensifkan Serangan di Front Timur, Ukraina Berlomba Kirim Bala Bantuan