SEWAKTU.com - Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Tingkat inflasi Kota Bandung pada November 2024 berada pada angka 0,2 persen secara bulanan (MtM), 1,24 persen secara tahunan (YoY), dan 1,21 persen secara kumulatif (YtD).
Angka ini lebih rendah dibandingkan target inflasi nasional sebesar 2,5 persen.
Meski demikian, Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Kota Bandung terus merumuskan strategi lonjakan permintaan barang dan potensi dampak cuaca ekstrem menjelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) untuk mengendalikan inflasi daerah.
Pj Wali Kota Bandung, A. Koswara menyampaikan, pemerintah harus proaktif menghadapi kenaikan permintaan barang konsumsi yang biasanya terjadi pada akhir tahun.
Baca Juga: Tren Angka Kemiskinan Menurun, Pemkot Bandung Targetkan 2,74 Persen di Tahun 2029
“Kita harus memastikan ketersediaan barang kebutuhan pokok tetap aman dan harga terkendali. Selain itu, dampak cuaca ekstrem juga perlu diantisipasi untuk menghindari gangguan distribusi,” ujar Koswara saat membuka High Level Meeting TPID Kota Bandung di Hotel Grand Tjokro, Selasa 3 Desember 2024.
Ia juga menyoroti perlunya koordinasi lintas sektor untuk menjamin keberlanjutan program ekonomi di tahun 2025.
“Sinkronisasi program anggaran harus menjadi prioritas untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi Kota Bandung,” kata Koswara.
High Level Meeting ini menegaskan pentingnya sinergi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat dalam menjaga stabilitas inflasi dan ekonomi Kota Bandung.
Baca Juga: DBD Meningkat di Musim Hujan, Dinkes Bandung Imbau Warga Tingkatkan Kewaspadaan
Dengan berbagai langkah strategis yang telah disusun, Koswara optimis mampu menghadapi tantangan ekonomi pada akhir tahun ini.
“Kolaborasi yang kuat menjadi kunci dalam memastikan inflasi tetap terkendali dan kesejahteraan masyarakat meningkat,” tuturnya.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandung, Samiran mengatakan, meski inflasi terkendali, Pemkot Bandung harus tetap mewaspadai potensi kenaikan harga komoditas strategis seperti telur ayam dan daging ayam ras.
“Lonjakan harga pada komoditas ini dapat berdampak signifikan pada daya beli masyarakat dan garis kemiskinan,” ucapnya.
Artikel Terkait
Apresiasi! Dalam Rangka Hari Guru Nasional, Pemkot Bandung Berikan Penghargaan Kepada 15 Guru
Komitmen Lestarikan Budaya dan Pariwisata, Pemkot Bandung Kebut Integrasi Pengembangan Sektor Wisata
Jelang Pilkada Serentak, Pemkot Bandung Gelar Doa Bersama Lintas Agama di Akhir Masa Kampanye
Koordinasi dengan PPK dan PPS, KPU Kota Bandung Antisipasi TPS Rawan Banjir di Hari Pencoblosan
Pemkot Bandung Pastikan Pilkada Serentak 2024 Berjalan Aman dan Kondusif
Hujan Lebat Sebabkan Kirmir TPU Cikutra Jebol, Pemkot Bandung Langsung Lakukan Evakuasi dan Perbaikan