SEWAKTU.com -- Alih-alih memperluas wilayah, Ukraina justru menghadapi penyempitan area kendali seiring dengan fokus Rusia di wilayah timur.
Pada November ini, Rusia mencatat kemajuan signifikan dalam perang Ukraina, dengan merebut wilayah teritorial terbesar sejak Maret 2022.
Pasukan Kremlin berhasil maju lebih dari 725 kilometer persegi, terutama di kawasan timur sekitar kota Pokrovsky, wilayah Donetsk.
Baca Juga: Fashion Alert: Réalisation Par Resmi Membuka Toko Permanen Pertamanya di Paddington Sydney
Keberhasilan ini meningkat dari 610 kilometer persegi yang direbut Rusia pada Oktober, hampir setara dengan luas negara Singapura.
Kota Pokrovsky, yang strategis sebagai pusat jaringan rel kereta api dan jalan raya, menjadi target utama. Wilayah Donetsk sendiri menyumbang sekitar 90% dari seluruh area yang direbut Rusia pada November, yaitu sekitar 629 kilometer persegi.
Saat ini, tentara Ukraina hanya menguasai kurang dari sepertiga wilayah Donetsk, menurun drastis dibandingkan dengan lebih dari 40% pada awal Januari 2023.
Baca Juga: Ini Sosok Orang di Sebelah Gus Miftah yang Tertawa Lepas Saat Meledek Penjual Es Teh, Ternyata Pemilik Pesantren
Dalam beberapa minggu terakhir, pasukan Rusia dilaporkan telah merebut sejumlah posisi penting di selatan dan timur kota, dan sekarang hanya berjarak sekitar 5 kilometer dari Pokrovsky.
Sejak akhir musim semi, Rusia terus mempercepat operasi militernya di wilayah Donbas. Hingga kini, total wilayah yang dikuasai Rusia di Ukraina mencapai 3.500 kilometer persegi. Angka ini enam kali lebih besar dibandingkan dengan seluruh wilayah yang direbut Rusia sepanjang 2023.
Kemajuan November ini merupakan pencapaian terbesar Rusia sejak invasi besar-besaran pada Maret 2022, ketika mereka menguasai sekitar 45.000 kilometer persegi wilayah Ukraina, bahkan sempat mengancam ibu kota Kiev.
Baca Juga: Bikin Nyesek, Ini Alasan Pak Pun Pilih Jual Es Teh di Acara Miftah Maulana Namun Diejek
Namun, perlawanan sengit Ukraina dalam pertempuran-pertempuran berdarah berhasil menghambat kemajuan pasukan Kremlin saat itu.
Meski demikian, kekuatan pertahanan Ukraina yang sebelumnya tangguh kini mulai melemah. Rusia memanfaatkan momen ini untuk menerobos wilayah Donbas dengan cepat.
Beberapa pengamat menilai situasi ini sebagai hasil dari kesalahan strategi militer Ukraina, sementara yang lain mempertanyakan apakah Kiev sengaja mengalihkan fokus demi tujuan tertentu.
Artikel Terkait
Jadi andalan Timnas Indonesia, Hokky Caraka Dipercaya Shin Tae-yong Gantikan Rafael Struick
Ini Sosok Orang di Sebelah Gus Miftah yang Tertawa Lepas Saat Meledek Penjual Es Teh, Ternyata Pemilik Pesantren
Fashion Alert: Réalisation Par Resmi Membuka Toko Permanen Pertamanya di Paddington Sydney
Netflix Rilis 5 Film Indonesia Terbaru dengan Beragam Genre yang Akan Temani Desember-mu
Jejak Kontroversi Gus Miftah Kembali Disorot Usai Menghina Penjual Es Teh, Dakwah di Klub Malam Hingga Toyor Kepala Istri