SEWAKTU.com - Meski sudah banyak sekolah mengalami peningkatan, namun ternyata masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia masih menjadi hal yang harus diperhatikan pemerintah.
Hal tersebut setelah beredar video yang menunjukan seorang pelajar Sekolah Dasar Negeri (SDN) 078481 Ulunaai Hiligoo Laowo Hilimbaruzo, Kecamatan Idanogawo, Kabupaten Nias, Sumatera Utara.
Dalam video viral itu, sang anak mengatakan jika dirinya sudah tidak belajar selama 1 bulan lamanya.
Dengan ekpresi yang terlihat sangat kesal, ia menyampaikan jika mereka tidak belajar selama 1 bulan lantaran sang guru tidak ada yang datang mengajar.
Murid-murid sebenarnya sudah siap menerima pelajaran, namun sayang mereka harus kembali pulang ke rumah lantaran tak ada guru.
"Bapak Ibu, ini Sekolah Dasar Negeri 078481 Uluna'ai Hiligo'o. Ini keadaan gurunya tak ada. Gurunya sama sekali tidak ada. Ini kantor, gurunya tidak ada sama sekali," ungkap murid tersebut.
"Keadaan guru kami tidak ada pun, satu orang pun tidak ada. Satu aja guru tidak ada. Kalau ada guru dipukul lonceng kan, gak dikasih pelajaran. Dipukul aja lonceng dah pergi mereka. Satu bulan aja tak ada mereka. Senin Selasa tak ada. Rabu Kamis tak ada. Seperti itu sekolah kami", timpahnya.
Terlihat juga murid-murid mulai keluar dari ruangan sekolah untuk beranjak pulang, yang sudah lama menunggu kedatangan guru-gurunya.
Sampai saat ini belum diketahui pasti kapan video itu diambil. Namun sejauh ini, masih menunggu hasil konfirmasi dari Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Nias.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia berupaya meningkatkan kesempatan dan kualitas pendidikan melalui berbagai program.
Seperti wajib belajar 12 tahun, pemberian Kartu Indonesia Pintar (KIP), dan mengembangkan kursus-kursus yang lebih relevan (seperti kursus mandiri).
Kursus ini dirancang untuk memberikan keleluasaan bagi guru dan siswa untuk mengeksplorasi potensi individu dan menyesuaikan pembelajaran dengan kebutuhan zaman.
Meskipun demikian, pendidikan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan.
Permasalahan seperti kesenjangan kesempatan pendidikan antara perkotaan dan perdesaan, kualitas guru yang tidak merata, minimnya fasilitas pendidikan, dan tingginya angka putus sekolah di beberapa daerah terpencil merupakan permasalahan yang perlu terus diatasi.
Artikel Terkait
Rekomendasi HP Terbaru untuk Pelajar Anak Sekolah, Harga Cuma 1 Jutaan
La Sastra ke-23 SMAN 5 Bogor Jadi Upaya Pelajar Memperkuat Cinta Bahasa dan Sastra Indonesia di Tengah Kemajuan Teknologi
SonarPen 2: iPad Stylus PalingTerjangkau, Cocok untuk Pelajar Maupun Seniman!
Bersama Dinas Pendidikan, DPRD Kota Bogor Bahas Raperda Pencegahan Kekerasan Pelajar di Sekolah
Tewaskan 4 Orang, Bus Rombongan Pelajar Terlibat Kecelakaan Maut dengan Truk di Tol Lawang Malang