Kerry juga merupakan Komisaris PT Orbit Terminal Merak sejak 2015 serta Presiden Direktur PT Aryan Indonesia (KidZania Jakarta).
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Kerry tercatat memiliki 25 persen saham di PT GAP Capital senilai Rp6,25 miliar pada 2011.
Selain itu, ia menguasai 51 persen saham PT Rama Putera Investindo Tbk senilai Rp6,37 miliar pada 2018, di mana ia juga bertindak sebagai Direktur Utama.
Peran Kerry dalam Kasus Korupsi Migas Terungkap
Dalam kasus korupsi ini, Kerry berperan sebagai beneficial owner PT Navigator Khatulistiwa, salah satu perusahaan broker dalam impor minyak mentah yang beroperasi di bawah Sub Holding PT Pertamina.
Menurut Kejagung, Kerry mendapatkan keuntungan dari praktik mark-up kontrak pengiriman minyak (shipping), yang dilakukan oleh Direktur PT Pertamina Internasional Shipping, Yoki Firnandi.
Modus operandi yang digunakan adalah menaikkan harga pengadaan impor minyak hingga 13% - 15% dari nilai asli, sehingga menyebabkan kerugian besar bagi negara.
“Tersangka MKAR mendapatkan keuntungan dari transaksi tersebut,” ujar Abdul Qohar. Data dari companyhouse.id mencatat bahwa alamat perusahaan Kerry berada di Kalibata, Jakarta Selatan.
Baca Juga: Rugikan Negara Rp197 Triliun, Dirut Pertamina Patra Niaga Jadi Tersangka Korupsi BBM
Sebelum kasus ini, nama Kerry Adrianto sudah beberapa kali disebut dalam dugaan kasus korupsi lainnya.
Pada 2020, PT GAP Capital yang merupakan perusahaan investasi miliiknya, dinyatakan sebagai tersangka dalam skandal korupsi PT Asuransi Jiwasraya (Persero) oleh OJK.
Pada 2015, PT Orbit Terminal Merak, salah satu perusahaan yang juga dikelola Kerry, disebut dalam sebuah surat kontroversial yang diduga berasal dari Ketua DPR RI saat itu, Setya Novanto.
Surat tersebut meminta Pertamina membayar penyimpanan bahan bakar minyak (BBM) kepada PT Orbit Terminal Merak.
Muhammad Hatta Taliwang, Direktur Institut Ekonomi Politik Soekarno Hatta (IEPSH), mengungkap bahwa Kerry memiliki hubungan dekat dengan Setya Novanto.
"Berdasarkan informasi publik, Muhammad Kerry Adrianto Riza adalah komisaris perusahaan penyimpanan BBM di Cilegon dan diduga memiliki keterkaitan dengan pengusaha minyak ternama Muhammad Riza Chalid," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Minggu (29/11/2015).***
Artikel Terkait
Ibu Terdakwa Ronald Tannur Jadi Tersangka Suap Vonis Bebas, Kejagung Bongkar Jaringan Korupsi di PN Surabaya
KPK Supervisi DPRD Kota Bogor untuk Tingkatkan Akuntabilitas dan Pencegahan Korupsi
Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air, Ditangkap Kejagung Tersangka Kasus Korupsi PT Timah
Pernah Dibui Gegara Korupsi! Perjalanan Karier Zumi Zola Calon Suami Putri Zulhas Kini Jadi Sorotan
Terbukti Bersalah, Harvey Moeis Divonis 6,5 Tahun Penjara dan Denda Rp1 Miliar dalam Kasus Korupsi Tata Niaga Timah
Sudah Berlangsung 5 Tahun Lalu, KPK Periksa Ahok Terkait Dugaan Korupsi LNG di Pertamina