Pemkot Bogor Siapkan Lahan untuk Sekolah Rakyat untuk Anak dari Keluarga Miskin Ekstrem

- Selasa, 8 April 2025 | 12:26 WIB
Walikota Bogor, Dedie Rachim. (Foto/Pemkot Bogor.)
Walikota Bogor, Dedie Rachim. (Foto/Pemkot Bogor.)

SEWAKTU.com -- Pemkot Bogor kembali menunjukkan komitmennya dalam memperjuangkan akses pendidikan yang lebih adil dan merata.

Dukungan datang untuk program Sekolah Rakyat, sebuah inisiatif dari Kementerian Sosial yang bertujuan memberikan pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga miskin ekstrem.

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, mengatakan bahwa pihaknya sudah menyiapkan lahan untuk mendukung pembangunan gedung sekolah rakyat di Kota Bogor.

Lokasi yang direkomendasikan ada di wilayah Kelurahan Kertamaya atau Rancamaya, Kecamatan Bogor Selatan.

Baca Juga: Pemkot Bogor Operasikan BisKita Lagi, Kini Tarif Murah, Bisa Bayar Pakai QRIS

“Kami sudah usulkan ke Kemensos. Di lokasi itu, selain luasnya mencukupi, sudah ada fasilitas seperti GOR tertutup dan terbuka. Masih ada sisa lahan yang bisa dimanfaatkan untuk bangunan kelas atau asrama,” terang Dedie, Senin (7/4/2025).

Dedie menyebut, salah satu syarat utama pendirian sekolah rakyat adalah tersedianya lahan minimal seluas 5 hektare, serta fasilitas pendukung seperti lapangan olahraga.

Apabila usulan lahan di Kertamaya atau Rancamaya belum memenuhi persyaratan, Dedie siap mengajukan lokasi alternatif lain. Menurutnya, kehadiran sekolah rakyat di Kota Bogor sangat penting.

Tak hanya membuka akses pendidikan gratis untuk anak-anak dari keluarga miskin ekstrem, ini juga menjadi bentuk kehadiran negara dalam menyentuh kelompok yang selama ini kerap terpinggirkan.

Baca Juga: Hotman Paris Beri Saran ke Atalia Praratya Tuk Laporkan Ridwan Kamil dan Lisa Mariana, Alasannya Ternyata Begini

“Kami ingin anak-anak di Kota Bogor, tanpa terkecuali, bisa mendapatkan pendidikan yang layak. Jika satu lokasi belum sesuai, kami akan cari lokasi lain. Yang penting, sekolah rakyat bisa hadir di kota ini,” tegasnya.

Sekolah rakyat ini rencananya akan mencakup tiga jenjang pendidikan yaitu SD, SMP, dan SMA. Masing-masing jenjang akan menampung sekitar 300 hingga 350 siswa.

Fokus utama program ini adalah membuka harapan baru bagi keluarga miskin ekstrem, agar anak-anak mereka tetap bisa menempuh pendidikan dengan fasilitas memadai dan lingkungan yang mendukung.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Abdul Halim Trian Fikri

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X