Lewat Program Gebrak Siputik, Dinkes Kota Bogor Gandeng Fasyankes Swasta Tingkatkan Cakupan Imunisasi Anak

- Jumat, 27 Juni 2025 | 17:54 WIB
Dinas Kesehatan Kota Bogor terus mengupayakan peningkatan cakupan imunisasi melalui kerja sama lintas sektor, salah satunya dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta. (Pexels/CP Khanal)
Dinas Kesehatan Kota Bogor terus mengupayakan peningkatan cakupan imunisasi melalui kerja sama lintas sektor, salah satunya dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta. (Pexels/CP Khanal)

SEWAKTU.com – Pemerintah Kota Bogor terus mengupayakan peningkatan cakupan imunisasi melalui kerja sama lintas sektor, termasuk dengan fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) swasta.

Inisiatif ini terangkum dalam program inovatif bertajuk Gebrak Siputik (Gerakan Bersama Raih Capaian Imunisasi dan Input ASIK), yang menjadi salah satu strategi utama dalam menekan angka Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).

Langkah kolaboratif ini dipaparkan dalam Virtual Collaboration Learning (VCL) Wilayah Barat pada 24 Juni 2025, di mana Kota Bogor kembali dipercaya sebagai pembicara.

Dalam forum pembelajaran bersama ini, Kota Bogor berbagi praktik baik dalam memperluas layanan imunisasi dengan melibatkan rumah sakit, klinik, praktik dokter mandiri, hingga bidan swasta.

Baca Juga: Lewat Program Dosen Pulang Kampung, Dosen IPB University Latih ASN Pesawaran Produksi Press Release Berbasis AI

Program ini muncul sebagai respons atas undangan dari Linked Immunisation Action Network, yang memilih Kota Bogor bersama delapan kabupaten/kota lainnya di Indonesia untuk mengikuti pembelajaran bersama sepanjang 2025.

Keikutsertaan ini didasari keberhasilan Bogor memperluas jangkauan imunisasi melalui fasyankes swasta, yang dinilai mampu menjadi inspirasi nasional.

Hingga pertengahan 2025, Dinas Kesehatan Kota Bogor telah menjalin perjanjian kerja sama (PKS) dengan seluruh rumah sakit yang ada di wilayahnya.

Selain itu, 25 puskesmas turut menggandeng jaringan fasyankes di sekitarnya untuk memperluas titik pelayanan imunisasi.

Dengan demikian, masyarakat kini memiliki lebih banyak akses terhadap layanan imunisasi rutin.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Tinjau Renovasi Rutilahu Tahap Pertama, 100 Rumah Siap Dibangun Ulang

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor mencatat penurunan signifikan kasus PD3I sejak program ini diterapkan.

Periode Januari–Mei 2025 hanya mencatat 2 kasus pertusis, 4 kasus rubella, dan 1 kasus campak.

Sementara pada 2024, terdapat 5 kasus campak, 7 kasus rubella, dan 15 kasus pertusis.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X