Pemkab Bogor Siapkan Transportasi Terintegrasi KRL-TransJakarta Berbasis Listrik

- Kamis, 10 Juli 2025 | 13:35 WIB
Ilustrasi - angkutan pengumpan (feeder) bertenaga listrik. (Foto/Pixabay - Arulonline)
Ilustrasi - angkutan pengumpan (feeder) bertenaga listrik. (Foto/Pixabay - Arulonline)

SEWAKTU.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor sedang merencanakan sistem transportasi yang terintegrasi, di mana KRL Commuter Line dan TransJakarta akan terhubung dengan angkutan pengumpan (feeder) bertenaga listrik. Upaya ini dilakukan sebagai solusi mobilitas warga Bogor menuju Jakarta sekaligus bentuk komitmen terhadap transportasi publik yang ramah lingkungan.

Bupati Bogor Rudy Susmanto menyampaikan rencana ini setelah bertemu dengan Ketua Umum Perkumpulan Industri Kendaraan Listrik Indonesia (Periklindo), Jenderal TNI (Purn) Moeldoko, dalam sebuah pertemuan di Jakarta pada Rabu (9/7/2025). Dalam pembahasan tersebut, keduanya fokus pada pengembangan transportasi massal modern yang tidak hanya efisien, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon.

Menurutnya, TransJakarta kini telah melayani beberapa daerah perbatasan Bogor, termasuk Cibinong dan Sentul. Namun, masih terdapat kesenjangan antara permukiman-permukiman warga dengan titik layanan utama, seperti stasiun KRL dan halte bus TransJakarta. Untuk itu, Pemkab Bogor berencana menghadirkan kendaraan pengumpan berbasis listrik yang mampu menjangkau area perumahan dan mengantar warga langsung ke moda transportasi utama.

Baca Juga: Rencana Mulai Beroperasi Februari, Sastra Winara Sebut Bus Listrik Rute Cibinong-Puncak Perlu Dikaji Ulang

“Dengan feeder ini, warga tak perlu lagi membawa kendaraan pribadi. Cukup naik kendaraan listrik dari rumah ke stasiun atau halte TransJakarta,” tambah Rudy.

Pemetaan Rute, Uji Coba 2026, dan Keterlibatan Organda

Langkah konkret pun sudah mulai dirancang. Pengembangan jaringan angkutan pengumpan (feeder) di Kabupaten Bogor telah dimulai dengan identifikasi lokasi-lokasi strategis oleh Dinas Perhubungan, seperti yang disampaikan oleh Kepala Dinas, Bayu Ramawawanto. Lokasi-lokasi seperti Sentul Selatan dan Pancakarsa menjadi prioritas karena kepadatan permukiman serta tingginya mobilitas warga di kawasan tersebut.

“Jalur feeder akan menghubungkan langsung kawasan permukiman dengan stasiun KRL maupun koridor TransJakarta. Selain itu, kami juga sedang merancang konsep bus wisata berbasis listrik lintas wilayah yang menghubungkan Bogor, Depok, hingga Jakarta Selatan,” ungkap Bayu.

Baca Juga: Dishub Lakukan Peningkatan Kualitas Pelayanan Sektor Transportasi di Kabupaten Bogor

Sebagai langkah awal, tim sedang mengkaji salah satu rute potensial. Rute ini akan membentang dari Kebun Raya Bogor, melewati Pakansari, hingga mencapai Margonda. Rute ini diharapkan mampu menjadi koridor wisata sekaligus jalur penghubung utama antardaerah aglomerasi. “Transisi ke sistem ini harus inklusif. Maka, kami akan melibatkan Organda untuk memastikan para pelaku transportasi existing tidak merasa ditinggalkan,” tambahnya.

Pemkab Bogor akan mulai menyusun kajian anggaran untuk proyek ini dalam APBD Perubahan tahun 2025. Jika berjalan sesuai rencana, uji coba operasional kendaraan feeder listrik akan dilakukan pada tahun 2026.

Bayu menambahkan, sistem transportasi ini tidak hanya fokus pada efisiensi mobilitas, tetapi juga keberlanjutan lingkungan. Penggunaan kendaraan listrik sebagai pengumpan diharapkan bisa menjadi tulang punggung konektivitas antarwilayah sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon dan pencemaran udara.

Baca Juga: Transportasi Wisata Bali, Transportasi Terbaik Jalan-Jalan Di Pulau Bali

“Kami ingin menciptakan lingkungan transportasi baru yang tidak hanya nyaman, tapi juga sehat untuk masa depan,” pungkasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Candra Cahya

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X