SEWAKTU.com - Pemerintah Kabupaten Padanglawas Utara (Paluta) melalui Inspektorat Daerah dan Dinas Pendidikan setempat telah memanggil dan memeriksa kepala Sekolah Dasar Negeri 101290 di Desa Satahi Galanggang, Kecamatan Padangbolak, menyusul beredarnya video yang memperlihatkan siswa-siswi sekolah tersebut belajar tanpa didampingi guru.
Video berdurasi lebih dari dua menit itu menjadi perbincangan luas di media sosial setelah memperlihatkan sejumlah siswa duduk di ruang kelas tanpa pengawasan tenaga pengajar. Dalam video itu, seorang pria yang merekam menyebutkan bahwa tidak ada satu pun guru yang hadir meski waktu belajar telah dimulai. Ia juga menyampaikan keluhan dari para siswa bahwa kondisi tersebut sering terjadi.
Pemerintah Kabupaten Padanglawas Utara melalui Dinas Komunikasi dan Informasi menyatakan telah menindaklanjuti temuan tersebut. Plt. Kepala Dinas Kominfo, Julpikar Harahap, menjelaskan bahwa Dinas Pendidikan telah menerima laporan hasil pemeriksaan dari Inspektorat yang menyelidiki kejadian tersebut.
Menurutnya, video itu direkam pada Senin pagi, 21 Juli 2025, saat kepala sekolah datang terlambat. Jam masuk resmi sekolah ditetapkan pukul 08.00 WIB, namun kepala sekolah baru tiba sekitar pukul 08.15 WIB. Ia juga menegaskan bahwa beberapa guru sebenarnya telah hadir di sekolah sekitar pukul 07.45 WIB.
Sementara itu, video diduga direkam oleh seorang warga pada pukul 07.15 hingga 07.35 WIB, sebelum para guru hadir di lokasi. Rekaman tersebut kemudian diunggah ke platform TikTok oleh akun bernama @jerman timur dan menyebar luas di berbagai media sosial.
Dalam rekaman itu, perekam mengungkapkan keprihatinannya atas kondisi sekolah dan mengklaim bahwa orangtua siswa telah berkali-kali menyampaikan keluhan ke Dinas Pendidikan namun tak kunjung ditanggapi. Ia meminta agar Bupati Padanglawas Utara, Resky Basyah Harahap, segera mengambil tindakan dengan memanggil kepala sekolah serta para guru.
Dalam narasi yang disampaikan, ia juga menyebut bahwa jika kondisi serupa terus berulang, maka sekolah tersebut lebih baik ditutup. Pria itu menyuarakan kekhawatiran mewakili para orangtua murid yang berharap agar Pemerintah Kabupaten bisa memperbaiki sistem pengawasan pendidikan, terutama di wilayah pelosok.
“Permintaan ini disampaikan sebagai bentuk keprihatinan agar kejadian serupa tidak kembali terjadi di kemudian hari,” katanya dalam narasi yang terekam dalam video.
Pihak Dinas Pendidikan Kabupaten Padanglawas Utara menegaskan akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja guru dan kepala sekolah demi menjaga mutu pendidikan. Pemerintah daerah juga berkomitmen untuk menindak tegas apabila ditemukan kelalaian serupa yang merugikan proses belajar-mengajar anak-anak di wilayahnya.
Artikel Terkait
DPRD dan Pemkot Bandung Setujui Perubahan APBD 2025, Rp309 Miliar Dialokasikan untuk Pendidikan dan Kesehatan
Sekda Ajat Tekankan Integritas dalam SPMB di Kabupaten Bogor, Pastikan Akses Pendidikan Bebas dari Praktik Curang
Wali Kota Farhan Buka MPLS 2025 di Bandung, Tekankan Pendidikan Bermakna dan Inklusif
SIAP-SIAP! Dana PIP 2025 Cair Mulai 17 Juli, Ini Syarat dan Cara Mengambil Bantuan Pendidikan Siswa SD, SMP, dan SMA
Apple Hadirkan Diskon MacBook Air M4 dan iPad Air M3 untuk Dunia Pendidikan di Indonesia