Menurutnya, paradigma kerja sektoral yang berjalan sendiri-sendiri sudah tidak relevan dan harus diganti dengan pendekatan kolaboratif yang terintegrasi.
Ia mencontohkan, kerja sama antara Dinas Perikanan, Dinas Koperasi, dan Dinas Perindustrian dapat menghasilkan dampak ekonomi lebih luas, mulai dari pelatihan masyarakat, penyediaan alat produksi, hingga dukungan pemasaran produk.
“Dari situ akan lahir klaster usaha baru yang membuka lapangan kerja nyata bagi warga Bogor,” jelas Rudy.
Bupati Bogor menambahkan, jika setiap SKPD mampu melibatkan minimal 200 peserta dalam satu kegiatan, maka dari total 32 SKPD yang ada, lebih dari 60.000 warga Kabupaten Bogor dapat ikut berpartisipasi langsung dalam program peningkatan kesejahteraan.
“Dengan perencanaan SDM yang kuat dan kolaborasi lintas sektor, kita optimistis Kabupaten Bogor akan menjadi daerah dengan daya saing tinggi, masyarakat sejahtera, dan pemerintahan yang semakin efektif,” pungkasnya. (ADV)
Artikel Terkait
Pemkab Bogor Terima Kunjungan Komisi I DPRD Banten Bahas Optimalisasi Sosialisasi Perda
Jadi Inspirasi Nasional, JDIH Kabupaten Bogor Terima Kunjungan Kerja JDIH Mimika untuk Pelajari Layanan Hukum Inklusif
Dua Perda Baru Ditetapkan, DPRD dan Pemkot Bogor Perkuat Langkah Lawan Narkoba dan Tangani Kawasan Kumuh
Temukan Kedamaian di Kampoeng Wisata Cinangneng Bogor, Cuma 45 Menit dari Jakarta Loh
Belajar Nilai Hidup dari Kampoeng Wisata Cinangneng di Bogor, Cocok untuk Ajak Si Kecil Sambil Liburna Keluarga
Liburan Keluarga yang Bikin Dekat dan Bermakna di Cinangneng Bogor, Harga Tiket Masuk Mulai Rp 110.000 per Orang