Rahasia Bukalapak Cetak Laba Triliunan di Tahun 2025 di Tengah Efisiensi Besar

Artinya, margin laba kotor masih tipis, hanya sekitar Rp376 miliar. Namun, di sisi lain, ada pos keuangan yang justru menjadi “pahlawan baru” dalam laporan keuangan perusahaan: pendapatan investasi.

Baca Juga: Viral Video Pria Diduga Mirip Mantan Bupati Dharmasraya Kegep Saat Asik Open BO, Polisi Langsung Turun Tangan

Investasi Jadi Mesin Uang Baru

Bukalapak mencatat laba investasi bersih Rp2,32 triliun di kuartal III-2025, berbalik dari kerugian Rp596,47 miliar di tahun sebelumnya.

Laba inilah yang mendorong hasil keuangan perusahaan melesat drastis.

Selain itu, Bukalapak masih memegang sisa dana IPO sebesar Rp8,58 triliun per akhir Juni 2025.

Dana ini tidak menganggur sebagian besar ditempatkan di instrumen investasi aman seperti deposito, giro bank, dan obligasi pemerintah.

Dari sinilah muncul tambahan pendapatan keuangan Rp647,76 miliar, meski sedikit menurun dari tahun lalu.

Dengan kombinasi efisiensi internal dan manuver investasi, Bukalapak bukan hanya selamat, tapi juga berhasil menorehkan rekor laba tertinggi sejak IPO.

Baca Juga: Fakta Lengkap Perceraian Deddy Corbuzier dan Sabrina Chairunnisa, Ini Penjelasan Resminya

Kinerja Non-Organik, Tapi Tetap Signifikan

Meski terlihat gemilang, sejumlah analis menilai laba ini belum sepenuhnya mencerminkan pertumbuhan organik bisnis e-commerce.

Pertumbuhan pendapatan inti masih moderat, dan sebagian besar profit datang dari hasil investasi.

Namun, di tengah kondisi pasar yang makin kompetitif dan pembiayaan investor yang menurun, strategi Bukalapak bisa dibilang realisitis dan cerdas.

Perusahaan berhasil bertahan tanpa harus membakar modal, bahkan mencetak laba besar dengan pendekatan keuangan yang hati-hati.