Bukalapak Bangkit di Akhir 2025, Kombinasi Efisiensi dan Cuan Investasi Jadi Kunci Utama!

- Kamis, 30 Oktober 2025 | 11:18 WIB
Bukalapak berhasil menjaga efisiensi dan stabilitas keuangan Perusahaan usai meraup laba triliunan. Foto: Istimewa.
Bukalapak berhasil menjaga efisiensi dan stabilitas keuangan Perusahaan usai meraup laba triliunan. Foto: Istimewa.

SEWAKTU.com - Di tengah gelombang ketatnya pendanaan digital dan persaingan e-commerce yang makin padat, PT Bukalapak.com Tbk (BUKA) muncul sebagai salah satu cerita comeback paling menarik di 2025.

Perusahaan yang sempat merugi hampir Rp600 miliar pada 2024 kini berbalik arah, mencatat laba bersih Rp2,91 triliun pada kuartal III-2025.

Meski angka tersebut terlihat spektakuler, analis pasar mengingatkan bahwa sumber laba bukan dari pertumbuhan organik penjualan, melainkan dari efisiensi besar-besaran dan hasil investasi keuangan yang kuat.

Baca Juga: Bangkit dari Rugi, Begini Cara Bukalapak Cetak Laba Triliunan di 2025

Efisiensi Jadi Jurus Bertahan di Era Pasar Ketat

Dalam laporan keuangannya, Bukalapak menunjukkan kemampuan beradaptasi di tengah perubahan lanskap industri teknologi.

Jumlah karyawan dipangkas hampir setengahnya dari 1.018 orang pada akhir 2024 menjadi hanya 543 orang per September 2025.

Efeknya langsung terasa: beban karyawan turun 47,21% menjadi Rp210,69 miliar, sementara beban umum dan administrasi menyusut 58,37% menjadi Rp361,34 miliar.

Langkah efisiensi ini mencerminkan tren global di sektor teknologi. Setelah era ekspansi agresif dan “bakar uang”, banyak perusahaan kini memasuki fase profitabilitas berkelanjutan (sustainable profitability).

Strategi serupa juga terlihat di perusahaan seperti Grab, Gojek, dan Shopee, yang mulai memangkas biaya dan fokus pada efisiensi operasional.

Pendapatan Naik, Tapi Margin Masih Tertekan

Secara fundamental, Bukalapak mencatat peningkatan pendapatan 39% secara tahunan menjadi Rp4,73 triliun.

Namun, beban pokok pendapatan juga naik lebih tinggi, 55,37% menjadi Rp4,35 triliun, menekan margin laba kotor hingga hanya Rp376 miliar.

Artinya, kinerja inti e-commerce Bukalapak belum menunjukkan lonjakan besar.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X