Inovasi Taman B2SA Kembangkan Edukasi Pangan Berkelanjutan, Kini Diterapkan di 40 Kecamatan

- Kamis, 20 November 2025 | 15:33 WIB
Taman B2SA menjadi model inovasi pangan berkelanjutan yang kini diterapkan di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. (Foto/Diskominfo Kabupaten Bogor.)
Taman B2SA menjadi model inovasi pangan berkelanjutan yang kini diterapkan di 40 kecamatan di Kabupaten Bogor. (Foto/Diskominfo Kabupaten Bogor.)

SEWAKTU.com — Pemerintah Kabupaten Bogor menegaskan keberhasilan perluasan inovasi Taman B2SA hingga mencakup 40 kecamatan sebagai bukti nyata skalabilitas program edukasi pangan berkelanjutan.

Pencapaian tersebut dipaparkan Sekda Kabupaten Bogor, Ajat Rochmat Jatnika, saat menerima tim validasi Innovative Government Award (IGA) 2025 di Dinas Ketahanan Pangan, Cibinong, Selasa (18/11/2025).

Dalam kunjungan yang melibatkan tim dari Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Koordinator Bidang Politik dan Keamanan, Pemkab Bogor menampilkan implementasi nyata inovasi pelayanan publik, termasuk Taman B2SA, aplikasi NGUPAHAN, serta inovasi SiGardaMas di RSUD Dr. K.H. Idham Chalid Ciawi.

Sekda Ajat menyampaikan bahwa Taman B2SA bukan sekadar program edukasi pangan, melainkan model pemberdayaan masyarakat yang telah terbukti efektif diterapkan di berbagai wilayah.

Baca Juga: Sentul Bio-Town Pastikan Akan Buka Ribuan Peluang Kerja bagi Warga Kabupaten Bogor

Dengan cakupan 40 kecamatan, inovasi ini menunjukkan kemampuan Pemkab Bogor untuk memperluas program berbasis teknologi dan perilaku ke skala yang lebih besar.

“Inovasi Taman B2SA sudah berkembang ke 40 kecamatan. Ini menunjukkan bahwa program ini tidak hanya layak diterapkan, tetapi juga memberikan hasil yang nyata di lapangan,” ujar Ajat.

Ia menjelaskan bahwa Taman B2SA memiliki peran strategis dalam mendorong pola konsumsi masyarakat yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman (B2SA).

Lebih jauh, program ini menjadi bagian penting dari indikator Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya terkait ketahanan pangan, edukasi masyarakat, dan pengurangan limbah makanan.

Keberhasilan Taman B2SA juga tidak terlepas dari integrasinya dengan aplikasi NGUPAHAN, inovasi digital yang membantu masyarakat mengelola food waste melalui konsep Ngabagi, Ngubah, Ngurai Sampah Makanan.

Baca Juga: Bupati Bogor Tegaskan Komitmen Pengembangan Industri Kesehatan Terpadu di Sentul

Integrasi ini mendukung upaya menekan food waste di Kabupaten Bogor hingga tersisa hanya 4 persen dari total sampah domestik yang masuk ke TPA.

“Alhamdulillah, sampah makanan yang masuk ke TPA hanya 4 persen. Ini bukti bahwa perubahan perilaku masyarakat mulai terbentuk, dan kolaborasi antar-perangkat daerah bekerja sangat efektif,” jelas Ajat.

Sekda Ajat menegaskan bahwa seluruh inovasi yang dipaparkan bukanlah hasil persiapan instan untuk IGA 2025, melainkan aktivitas harian perangkat daerah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muhammad Fajri Ramadhan

Tags

Artikel Terkait

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB
X