Dosen hidrogeologi ITB, Prof. Lilik Eko Widodo, menambahkan setiap titik pengambilan air industri harus dihitung secara ilmiah dan mengikuti grand design tata kelola air tanah.
“Yang penting bukan sekadar mengambil air, tapi memastikan sistemnya tetap berfungsi,” katanya.
Peneliti BRIN, Ananta Rangga, menekankan pentingnya riset jangka panjang karena karakter akuifer berbeda di tiap wilayah. Menurutnya, kolaborasi pemerintah, peneliti, dan industri penting untuk menjaga keberlanjutan.
“Selama perusahaan mengikuti riset dan izin resmi, sistemnya bisa tetap berkelanjutan,” ujarnya.
Artikel Terkait
WADUH! Berkelit dari Boikot, AQUA Akhirnya Ketahuan Catut Nama Cendekiawan NU
AQUA Berikan Tabungan Beasiswa untuk Putra dan Putri Mitra UMKM AQUA Wilayah Bogor dan Sukabumi
AQUA Dukung Maybank Marathon, Serukan Gaya Hidup Sehat sambil Lestarikan Alam
AQUA dan DMI Apresiasi Khadimatul Masjid dengan Program Umrah
AQUA Tegaskan Komitmen Produksi Air Mineral Berkualitas dari Alam Indonesia