Gambar itu adalah sebuah ruangan yang sempit, dikelilingi tembok tebal yang suram, tinggi, gelap, dan berjeruji. Kesan di dalamnya begitu pengap, angker, penuh kekerasan dan kesedihan.“Inilah sel Pak Karno di sebuah penjara di Bandung, di sini Beliau menjalani hukuman dan setiap hari belajar, setiap waktu membaca buku. Beliau adalah salah satu orang tercerdas yang pernah dimiliki bangsa ini.”Bu Mus tak melanjutkan ceritanya.
Kami tersihir dalam senyap. Mulai saat itu, kami tak pernah memprotes keadaan sekolah kami. Pernah suatu ketika hujan turun sangat lebat, petir sambar-menyambar. Trapani dan Mahar memakai terindak, topi kerucut dari daun lais khas tentara Vietkong, untuk melindungi jambul mereka. Kucai, Borek, dan Sahara memakai jas hujan kuning bergambar gerigi metal besar di punggungnya dengan tulisan besar “UPT Bel” (Unit Penambangan Timah Belitong)—jas hujan PT Timah milik bapaknya. Kami sisanya hampir basah kuyup. Tapi kami sehari pun tak pernah bolos dan kami tak pernah mengeluh, tidak, sedikit pun kami tak pernah mengeluh.
(Diadaptasi dari Laskar Pelangi karya Andrea Herata)
Ungkapan “Kami tersihir dalam senyap” tergambar dari perilaku tokoh novel sebagai berikut.
A. Kami tidak pernah mengeluh dan memprotes keadaan sekolah kami.
B. Kami tetap sekolah sekalipun hujan lebat dan petir sambar-menyambar.
C. Kami tidak pernah membolos dan mengeluhkan kondisi sekolah kami.
D. Kami tetap sekolah sekalipun hanya bertopi kerucut dari daun lais.
E. Kami bertiga masuk sekolah walaupun memakai jas hujan milik ayah.
Jawaban:C
Pembahasan:Terlihat pada paragraf keempat kalimat terakhir paragraf yang berbunyi "Kami sisanya hampir basah kuyup. Tapi kami sehari pun tak pernah bolos dan kami tak pernah mengeluh, tidak, sedikit pun kami tak pernah mengeluh" sesuai dengan pernyataan opsi C.
3. Bu Mus adalah seorang guru yang pandai, kharismatik, dan memiliki pandangan jauh ke depan. Beliau menyusun sendiri silabus pelajaran Budi Pekerti dan mengajarkan kepada kami sejak dini pandangan-pandangan dasar moral, demokrasi, hukum, keadilan, dan hak-hak asasi—jauh hari sebelum orang-orang sekarang meributkan soalmaterialisme versus pembangunan spiritual dalam pendidikan. Kami diajarkan menggali nilai luhur di dalam diri sendiri agar berperilaku baik karena kesadaran pribadi.
Pada suatu kesempatan, karena masih kecil tentu saja, kami sering mengeluh mengapa sekolah kami tak seperti sekolah-sekolah lain. Terutama, atap sekolah yang bocor dan sangat menyusahkan saat musim hujan. Beliau tak menanggapi keluhan itu, tapi mengeluarkan sebuah buku berbahasa Belanda dan memperlihatkan sebuah gambar.
Gambar itu adalah sebuah ruangan yang sempit, dikelilingi tembok tebal yang suram, tinggi, gelap, dan berjeruji. Kesan di dalamnya begitu pengap, angker, penuh kekerasan dan kesedihan.“Inilah sel Pak Karno di sebuah penjara di Bandung, di sini Beliau menjalani hukuman dan setiap hari belajar, setiap waktu membaca buku. Beliau adalah salah satu orang tercerdas yang pernah dimiliki bangsa ini.”Bu Mus tak melanjutkan ceritanya.
Kami tersihir dalam senyap.Mulai saat itu, kami tak pernah memprotes keadaan sekolah kami. Pernah suatu ketika hujan turun sangat lebat, petir sambar-menyambar. Trapani dan Mahar memakai terindak, topi kerucut dari daun lais khas tentara Vietkong, untuk melindungi jambul mereka. Kucai, Borek, dan Sahara memakai jas hujan kuning bergambar gerigi metal besar di punggungnya dengan tulisan besar “UPT Bel” (Unit Penambangan Timah Belitong)—jas hujan PT Timah milik bapaknya. Kami sisanya hampir basah kuyup. Tapi kami sehari pun tak pernah bolos dan kami tak pernah mengeluh, tidak, sedikit pun kami tak pernah mengeluh.
(Diadaptasi dari Laskar Pelangi karya Andrea Herata)
Tujuan Bu Mus menunjukkan dan menjelaskan gambar kondisi sel penjara Bung Karno yang sempit untuk menanggapi keluhan muridnya tentang kondisi sekolah adalah ….
A. menggambarkan penderitaan Bung Karno melalui fasilitas yang sangat buruk dalam sel penjara
B. menunjukkan penderitaan Bung Karno dalam proses memperjuangkan kemerdekaan
C. menunjukkan Bung Karno merupakan salah satu orang tercerdas hasil pemenjaraan di sel yang buruk
D. menggambarkan kesuraman sel penjara Bung Karno yang mengesankan kekerasan dan kesedihan
E. membuktikan lokasi yang sangat buruk tetap bisa menguatkan tekad belajar Bung Karno
Jawaban:E.
Pembahasan: Tujuan Bu Mus sesuai dengan pernyataan opsi E karena sejalan dengan fasilitas yang buruk ditempati oleh bung karno tetapi beliau tetap semangat dan bukan menjadi jalan untuk tetap belajar sehingga murid bisa mengerti kondisi sekolahnya tidak perlu dieluhkan dan tidak menjadikannya halangan dalam menimba ilmu.
4. Perkembangan teknologi digital menyebabkan terjadinya perubahan dalam banyak aspek, termasuk dalam dunia kesehatan. Peningkatan dramatis dalam jaringan dan komputer memperluas pilihan untuk perawatan medis dan telah mengubah cara dokter bekerja.
Ketika teknologi meningkat dan biaya turun, organisasi perawatan kesehatan kemudian mengadopsi teknologi baru. Teknologi baru tersebut tidak hanya berupa peralatan medis, tetapi juga untuk pencatatan sehari-hari. Rekam medis kertas, contoh sepenggal ditunjukkan pada tabel, kemudian didigitalkan dan sebagian besar diganti dengan catatan kesehatan elektronik (electronic health record, EHR) yang membantu memudahkan data kesehatan baik masa lalu maupun saat ini (seperti hasil tes atau diagnosis) untuk diakses secara efisien dan aman. Catatan-catatan ini dapat dibagikan melalui sistem informasi yang terhubung jaringan, sistem informasi di seluruh perusahaan, atau bentuk jaringan dan pertukaran informasi lainnya.
Riwayat masa lalu
Kondisi masa lalu --> hipertensi, diabetes gestasional (selama kehamilan ke-2)
Prosedur bedah --> pengangkatan usus buntu
Alergi --> penisilin
Riwayat keluarga --> ibu menderita kanker payudara, ayah diabetes