5 Contoh Soal Penalaran Umum, Persiapan UTBK SNBT 2024 yang Wajib Dipahami!

- Rabu, 7 Februari 2024 | 09:58 WIB
5 Contoh Soal Penalaran Umum, Persiapan UTBK SNBT 2024 yang Wajib Dipahami!
5 Contoh Soal Penalaran Umum, Persiapan UTBK SNBT 2024 yang Wajib Dipahami!

SEWAKTU.com - Persiapan UTBK SNBT 2024 memerlukan pemahaman penalaran umum yang matang.

Dengan 5 contoh soal penalaran umum bisa menjadi bekal persiapan UTBK SNBT 2024.

Soal penalaran umum adalah salah satu materi persiapan UTBK SNBT 2024 yang wajib dipahami.

Berikut ini Sewaktu sajikan 5 contoh soal penalaran umum UTBK SNBT 2024.

Baca Juga: Soal-Soal UTBK SNBT 2024, Materi Ini yang Wajib Kamu Pahami Agar Lolos!

Teks berikut digunakan untuk menjawab soal nomor 1 s.d. 5.

Pajak merupakan pungutan wajib yang dibebankan kepada masyarakat (individu dan badan) sesuai dengan kemampuan ekonomis yang dimiliki. Pajak juga merupakan peralihan kekayaan dari sektor rakyat ke sektor pemerintah
untuk membiayai pengeluaran negara. Pajak menekankan pada unsur pemaksaan dalam pemungutannya. Wajib pajak akan dipaksa membayar dan dikenai sanksi apabila tidak melakukan pembayaran pajak. Mereka akan dikenakan sanksi atau denda. Walaupun wajib pajak berpandangan bahwa membayar pajak sangat berat, kewajiban membayar pajak harus tetap dilaksanakan. Hasil penelitian mengatakan bahwa motivasi wajib pajak melaksanakan kewajiban perpajakannya semata-mata karena takut akan sanksi dan denda administrasi, takut akan dilakukan pemeriksaan, dan masalah tarif pajak

Pengenaan sanksi perpajakan diberlakukan untuk menciptakan kepatuhan wajib pajak dalam melaksanakan kewajiban perpajakan. Pemberian sanksi yang memberatkan wajib pajak bertujuan memberikan efek jera. Sehingga tercipta kepatuhan pajak. Namun, pengetahuan wajib pajak akan sanksi pajak masih sangat minim sehingga pemerintah perlu berperan aktif untuk menyosialisasikan dengan baik mengenai peraturan dan sanksi dalam perpajakan serta mempertegas sanksi-sanksi dalam perpajakan. Apabila pemerintah memberikan pemahaman mengenai peraturan dalam perpajakan dan dapat menerapkan sanksi yang lebih tegas bagi wajib pajak yang tidak mematuhi peraturan, wajib pajak akan lebih taat membayar pajak sehingga penerimaan pajak dapat lebih maksimal setiap tahunnya.

Sanksi akibat tidak membayar pajak bisa sampai kepada penyanderaan. Ini adalah sanksi terakhir atau terberat yang diberikan untuk mereka yang dengan sengaja tidak mau membayar pajak. Selain itu, masih ada sanksi-sanksi lainnya yang harus dipahami, yaitu sanksi administrasi dan sanksi pidana. Sanksi administratif adalah sanksi terlumrah dan terendah yang diberikan bagi wajib pajak yang tidak taat pajak. Sanksi ini meliputi beberapa bagian yaitu bunga, denda, dan kenaikan. Sanksi pidahan adalah sanksi terberat yang harus diterima bagi wajib pajak yang membandel. Sanksi ini diberikan bagi pelanggaran berat yang menimbulkan kerugian pada pendapatan negara serta dilakukan lebih dari satu kali. Contoh pelanggaran berat yang dimaksud adalah seperti pengusaha yang menerbitkan faktur pajak dan memungut PPN tetapi tidak melaporkan kegiatan usahanya tersebut sehingga pajak yang dipungut tidak diberikan pada negara.

1. Berdasarkan paragraf 1, jika wajib pajak tidak membayar pajak, simpulan yang BENAR adalah ....
A. Wajib pajak dipaksa membayar, tetapi tidak akan dikenai sanksi.
B. Wajib pajak dipaksa membayar dan dikenai sanksi.
C. Wajib pajak dipaksa membayar atau dikenai sanksi.
D. Wajib pajak tidak dipaksa membayar dan tidak dikenai sanksi.
E. Wajib pajak dipaksa membayar karena sudah dikenai sanksi.

Pembahasan:
P = tidak membayar pajak
Q = dipaksa membayar
R = dikenai sanksi
Dengan prinsip modus ponens diperoleh
P1 : P→(Q ^ R)
P2 : P
S : Q ^ R, yaitu dipaksa membayar dan dikenai sanksi.
Jawaban: B

2. Berdasarkan paragraf 2, simpulan yang PALING BENAR adalah ....
A. Wajib pajak tidak mematuhi kewajiban membayar pajak karena masalah ekonomi.
B. Wajib pajak tidak mematuhi kewajiban membayar pajak karena pemerintah telah mengabaikan mereka.
C. Wajib pajak tidak mematuhi kewajiban membayar pajak karena kekurangtahuan mereka akan sanksi perpajakan.
D. Wajib pajak tidak mematuhi kewajiban membayar pajak karena mereka mengabaikan imbauan pemerintah tentang sanksi perpajakan.
E. Wajib pajak tidak mematuhi kewajiban membayar pajak k arena merasa keberatan dengan besarnya tarif pajak.

Pembahasan:
Dalam paragraf disebutkan bahwa banyak wajib pajak yang belum menaati kewajibannya disebabkan pengetahuan mereka tentang peraturan dan sanksi perpajakan sangat minim.
Jawaban: C

3. Berdasarkan paragraf 2, jika wajib pajak tidak taat membayar pajak, simpulan yang BENAR adalah ....
A. Setiap tahun penerimaan pajak tidak maksimal.
B. Pemerintah tidak memberikan pemahaman peraturan perpajakan dan tidak menerapkan sanksi yang lebih tegas.
C. Penerimaan pajak tidak maksimal
karena pemerintah tidak tegas dalam
menerapkan sanksi perpajakan.
D. Pemerintah tidak memberikan pemahaman tentang peraturan perpajakan atau tidak menerapkan sanksi secara lebih tegas.
E. Pemerintah tidak memberikan pemahaman dan sanksi tegas sehingga penerimaan pajak kurang maksimal.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Mahmud Amsori

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X