news

Ini yang Dirindukan Masyarakat Dari Era Soeharto, 32 Tahun Memimpin Indonesia Meski Dicap Otoriter dan Koruptor

Rabu, 21 Februari 2024 | 14:58 WIB
Sejarah kisah Soeharto selama memimpin Indonesia 32 tahun. (Foto/YouTube.)

SEWAKTU.com -- Diskursus seputar pembangunan Indonesia seringkali menimbulkan polemik yang kompleks. Dalam berbagai konteks, sejarah tokoh-tokoh pembangunan seringkali menjadi sasaran kritik, tetapi juga menerima pengakuan atas kontribusi mereka.

Salah satu tokoh yang menjadi pusat perdebatan adalah mantan pemimpin Indonesia yang telah berkuasa selama 32 tahun, yaitu Soeharto.

Tidak asing lagi nama tokoh politik Indonesia yang satu ini. Ya, Soeharto pernah berkuasa menjadi seorang Presiden selama 32 tahun lamanya.

Baca Juga: Seberapa Menakutkan Sosok Prabowo Bagi Amerika Serikat? Dulu Soekarno Ditakuti Hingga Digulingkan

Dalam pandangan beberapa pihak, tokoh tersebut disebut sebagai pelanggar hak asasi manusia (HAM), namun di sisi lain, ada pula yang menilai bahwa berkat kepemimpinannya, Indonesia berhasil menghindari konflik antarsuku di Kalimantan, kekerasan di Ambon, serta pembakaran masjid di Papua. Bahkan, Indonesia tidak dilanda terorisme selama masa kepemimpinannya.

Meskipun sering dianggap sebagai sosok yang otoriter dan koruptor, beberapa elemen pembangunan di bawah kepemimpinannya juga patut diperhitungkan.

Di era Pak Harto, petani Indonesia memperoleh kemakmuran, dan negara berhasil mencapai swasembada pangan.

Seandainya benar-benar koruptor, mungkin tokoh tersebut sudah menjadi orang terkaya di dunia selama 32 tahun berkuasa.

Baca Juga: Kasus Bullying Anak VIncent Rompies, Masuk Geng Tai dan Lakukan Perundungan, Terancam BUI?

Meskipun dicap tak bermoral, di masa pemerintahannya Indonesia tidak menjadi sarang narkoba, Pesantren tidak disebut sebagai sarang teroris, dan kaum buruh migran (TKI) tidak merasakan perlakuan merendahkan.

Bahkan, dalam ranah geopolitik, Indonesia tetap kuat dan tidak diganggu oleh negara lain, seperti dalam penanganan krisis Timor Timur.

Tetapi, di tengah pujian dan kritik, penting untuk diingat bahwa pembangunan yang diinginkan rakyat adalah kedamaian, keadilan, dan kemakmuran.

Harapan tersebut haruslah menjadi fokus dalam pembangunan masa depan. Semoga, segala kontribusi dan kekurangan dari sosok tersebut bisa diambil hikmahnya.

Akhirnya, tanpa melupakan perbedaan pandangan, marilah kita mendoakan semoga sosok tersebut ditempatkan di tempat terbaik di sisi Allah. Al-Fatihah untuk bapak pembangunan Indonesia beserta keluarganya.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB