Ia menyebut, film Asa Rasa di Suryakencana adalah bagian dari proyek Reka untuk mempromosikan pariwisata Kota Bogor, yakni pusat kuliner Suryakencana. Pria yang akrab disapa Jorji ini menjelaskan film pendek ini merupakan hasil kolaborasi lintas seni antara para pelaku seni film dan seni pertunjukan. Ia menyebut, Reka ingin mendorong para sineas membuat film tentang kekayaan budaya Kota Bogor. Targetnya, kata Jorji, film-film tersebut akan diikutkan dalam berbagai festival film nasional.
"Bogor itu kurang film tentang kota Bogor. Kita pengen temen-temen (sineas) tergerak bikin film tentang kekayaan kota Bogor, tentang urban legend kota Bogor. Nanti film akan didistribusikan ke festival film nasional," ujar Jorji.
Baca Juga: Ini Magnet Dongeng Saat Kawin Dengan Teater, Anak dan Orang Tua Excited!
Tak hanya Reka Bogor, Diciri Creative Studio juga menyampaikan semangat yang sama untuk menumbuhkan semangat generasi muda memproduksi karya-karya kreatif, salah satunya film.
Direktur Operasional Diciri Creative Studio, Abdul latif mengatakan, tahun ini pihaknya akan menggelar festival film untuk umum dan mahasiswa. Sebelumnya, kata Abdul, Diciri aktif mendukung produksi film yang melibatkan komunitas film dan mahasiswa. Salah satunya adalah film Insan dan Semestinya yang diputar di acara ini.
Sementara itu, Komunitas Film Bogor telah memulai festival film sejak 2022. Bani Marhaen, selaku presiden Festival Film Bogor mengaku karya-karya film sineas Kota Bogor belum banyak yang berpartisipasi di ajang ini. Meski demikian, setiap tahun jumlahnya terus bertambah. Ia berharap even tahun ini jumlahnya akan bertambah lagi. ***