Permasalahan antara Jokowi dan PDIP semakin menjadi pusat perhatian ketika PDIP menolak permintaan penambahan masa jabatan tiga periode yang diajukan oleh Jokowi.
PDIP menegaskan bahwa keputusannya didasarkan pada prinsip menjaga konstitusi dan keselamatan bangsa, serta menunjukkan bahwa Jokowi tidak lagi sepemikiran dengan partai tersebut.
Meskipun Adian, seorang politikus PDIP, menyatakan bahwa partainya tidak memiliki antipati terhadap Jokowi, dia menyesalkan perubahan sikap Jokowi yang dinilai tidak konsisten dengan dukungan yang telah diberikan PDIP selama ini.
Kisah keretakan hubungan antara Jokowi dan PDIP menunjukkan kompleksitas politik di Indonesia.
Dari awalnya sebagai kader yang diusung oleh partai hingga menjadi pemimpin negara, hubungan politik selalu berada dalam dinamika yang rumit dan tidak dapat diprediksi.
Seiring waktu berjalan, akan terus menjadi tanda tanya bagaimana dinamika politik antara Jokowi dan PDIP akan berkembang.
Hal ini menegaskan bahwa politik adalah arena di mana tidak ada kawan atau lawan abadi.