news

Demi Bertahan Hidup, Puluhan Ribu Pengungsi Gaza Minum Air Limbah Hingga Makan Pakan Ternak

Rabu, 5 Juni 2024 | 21:45 WIB
Ilustrasi - Puluhan Ribu Pengungsi Gaza Alami Krisis Pangan. (Foto/Antara/REUTERS/Doaa Rouqa.)

SEWAKTU.com -- Saat ini, Krisis pangan yang parah mengancam para pengungsi di Gaza. Puluhan ribu warga tidak bisa mendapatkan akses pangan yang layak.

Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, Hanan Balkhy, mengungkapkan bahwa beberapa warga Gaza terpaksa minum air limbah dan makan pakan ternak.

Ia mendesak agar akses kemanusiaan segera dibuka ke Jalur Gaza yang terkepung.

Balkhy memperingatkan bahwa perang Israel di Gaza telah memperburuk layanan kesehatan di wilayah yang lebih luas.

Baca Juga: Korporasi Asing Lakukan Perlawanan Balik Terkait Boikot Israel, Wasekjen MUI Angkat Bicara

"Dampaknya terhadap anak-anak akan memiliki konsekuensi jangka panjang yang serius," katanya dikutip Sewaktu.com dari AFP, Rabu (5/6).

Ia menyoroti bahwa warga Gaza kini mengonsumsi makanan hewan, rumput, dan air limbah. “Anak-anak hampir tidak bisa makan, sementara truk bantuan berada di luar Rafah,” tambahnya.

PBB telah lama memperingatkan tentang ancaman kelaparan di Gaza, dengan 1,1 juta orang, atau setengah dari populasi, menghadapi tingkat kerawanan pangan yang sangat parah.

Badan kemanusiaan PBB, OCHA, pada Selasa lalu menyatakan bahwa kendala akses terus menghambat pengiriman bantuan kemanusiaan yang vital di seluruh Gaza. Kondisi semakin memburuk sejak Mei lalu.

Baca Juga: Israel Kalang Kabut Diserang Hizbullah, Hutan Kebakaran Sampai Lokasi Iron Dome Dihancurkan

“Sedikit bantuan masuk terutama melalui persimpangan Karm Abu Salem dengan Israel,” kata mereka.

Balkhy menekankan bahwa Gaza membutuhkan perdamaian dan akses bantuan yang lebih baik melalui jalur darat. Setelah kunjungannya baru-baru ini ke penyeberangan Rafah dari Mesir ke Jalur Gaza selatan, yang ditutup awal bulan lalu, ia mendesak Israel untuk membuka perbatasan tersebut.

Menurutnya, persimpangan Karm Abu Salem tidak cukup. Diperlukan upaya serius di koridor maritim. Pengiriman udara juga dianggap tidak efektif dibandingkan jalur darat yang lebih murah dan efisien.

Balkhy juga menyoroti frustrasinya terhadap pemblokiran peralatan medis. “Kita berbicara tentang ventilator, bahan kimia pemurnian hingga air bersih,” katanya.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB