Penasihat hukum Pegi Setiawan, M. Tarendi, telah mendatangi Polda Jawa Barat untuk mengajukan penangguhan penahanan bagi kliennya dan mempertanyakan salinan berita acara pemeriksaan yang belum diberikan oleh penyidik.
Mereka juga berencana untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali (PK) ke Mahkamah Agung jika perlu.
Keluarga Vina menginginkan komunikasi dengan keluarga Eky, namun hingga saat ini belum ada respons.
Kakak Vina pernah mencoba menghubungi pihak keluarga Eky setelah persidangan selesai pada tahun 2017, namun tidak mendapatkan tanggapan.
Kasus ini kembali menjadi perhatian publik setelah viralnya film bioskop yang menggambarkan kasus ini, berjudul "Vina Sebelum 7 Hari".
Namun, produser film tersebut menghadapi laporan dari Asosiasi Lawyer Muslim Indonesia (ALMI), yang menilai film ini telah membuat kegaduhan di masyarakat dan menimbulkan narasi negatif terhadap penanganan proses pidana oleh polisi.
Polda Jawa Barat berencana untuk melakukan tes psikologi terhadap Pegi Setiawan dan keluarganya. Tetapi, sampai sekarang, tim kuasa hukum menyebutkan bahwa belum ada pemberitahuan atau permohonan resmi dari pihak kepolisian mengenai tes tersebut.
Diharapkan, pemeriksaan saksi baru ini dapat membuka teka-teki kasus pembunuhan Vina dan Eky yang sudah berlangsung selama delapan tahun.
Dengan semakin banyaknya saksi yang bermunculan, ada harapan bahwa kebenaran akhirnya akan terungkap dan keadilan bagi korban serta keluarganya dapat ditegakkan.