SEWAKTU.com -- Insiden pengusungan Ridwan Kamil sebagai calon Gubernur DKI Jakarta diduga menjadi salah satu pemicu pengunduran diri Airlangga Hartarto dari jabatan Ketua Umum Partai Golkar.
Dugaan ini diungkapkan oleh pengamat politik dari Citra Institute, Eriza, sesaat setelah pengunduran diri Airlangga diumumkan.
Menurut Eriza, posisi Airlangga Hartarto dalam Pilkada DKI Jakarta dan Jawa Barat berada di situasi yang sulit.
Baca Juga: Awalnya Bangun Bisnis Bareng, Shandi Purnamasari dan Maharani Kemala Pecah Kongsi Bisnis MS Glow
Di satu sisi, banyak warga Jawa Barat yang menginginkan Ridwan Kamil untuk kembali maju sebagai kepala daerah.
Namun, di sisi lain, Airlangga menghadapi tekanan untuk mengusung Ridwan Kamil di DKI Jakarta, terutama dari Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Eriza juga menambahkan bahwa majunya Ridwan Kamil dalam Pilkada DKI Jakarta telah memunculkan asumsi bahwa ia akan berpasangan dengan Kaesang Pangarep, putra bungsu Presiden Jokowi.
Baca Juga: Selebgram Aprilia Majid Labrak Wanita Pelakor yang Rebut Suami, Ngilang Setahun Ternyata Kabur
Selain itu, ada juga spekulasi bahwa Ridwan Kamil akan melawan kotak kosong dalam Pilkada DKI Jakarta.
Hal ini, menurut Eriza, menunjukkan bahwa Airlangga kurang memiliki dukungan yang kuat dari anggota Partai Golkar di tingkat akar rumput, yang diperburuk oleh tekanan eksternal.
Situasi inilah yang diyakini menjadi alasan Airlangga secara pribadi memutuskan untuk mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum Partai Golkar.