SEWAKTU.com -- Kasus perampokan yang satu ini benar-benar luar biasa dan disebut-sebut sebagai salah satu perampokan terbesar di dunia. Kejadian ini melibatkan uang dalam jumlah yang sulit dibayangkan, dan pelakunya masih menjadi buronan internasional.
Kasus ini tidak hanya mengguncang Malaysia, tetapi juga mendapat perhatian dunia karena melibatkan skandal dana investasi besar-besaran yang dikenal dengan nama 1MDB.
Pelaku utama yang diduga berada di balik kasus ini adalah seorang pria bernama Low Taek Jho atau yang lebih dikenal dengan Jho Low.
Jho Low lahir pada 4 November 1981 di Malaysia. Pada tahun 1998, keluarganya mengirimnya untuk bersekolah di Harrow School, sebuah sekolah elit di London yang terkenal karena murid-muridnya berasal dari keluarga kaya raya atau berprestasi akademis tinggi.
Baca Juga: Modus Pria Inisial N Tinggal di Rumah Baim Wong, Ngincer 'Tiduri' Paula Verhoeven saat Rumah Sepi
Meskipun orang tua Jho Low tidak seberapa kaya dibandingkan dengan kebanyakan keluarga murid lain di Harrow, mereka tetap berusaha agar Jho Low bisa mendapatkan kesempatan untuk membangun koneksi dengan anak-anak elite. Salah satu teman sekelasnya di sana adalah Riza Aziz, anak tiri Perdana Menteri Malaysia saat itu, Najib Razak.
Setelah lulus dari Harrow, Jho Low melanjutkan pendidikannya ke Wharton School di University of Pennsylvania, Amerika Serikat. Di kampus, Jho Low terus membangun citranya sebagai anak orang kaya.
Ia bahkan sempat mengklaim dirinya sebagai pangeran Malaysia, sebuah kebohongan yang kemudian dimanfaatkannya untuk mendapatkan status sosial di kalangan teman-teman kampusnya.
Demi mempertahankan gaya hidup mewah ini, Jho Low tidak segan-segan mengeluarkan banyak uang, meski sebenarnya uang tersebut berasal dari pinjaman atau sumber-sumber tidak jelas lainnya.
Setelah menyelesaikan pendidikannya, Jho Low mendirikan perusahaan bernama Wynton Group dan memulai bisnis sebagai makelar untuk mempertemukan investor-investor dari Timur Tengah dengan proyek-proyek besar di Malaysia.
Baca Juga: FAKTA BARU! Nikmir dan Vista Putri Bongkar Sosok Inisial ‘N’ Diduga Selingkuhan Paula Verhoeven
Karena latar belakang pendidikannya serta koneksi dengan kalangan elite, ia berhasil mendapatkan kepercayaan dari berbagai pihak, termasuk dari Najib Razak, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri Malaysia.
Ketika Najib Razak menjadi Perdana Menteri pada tahun 2009, Jho Low melihat peluang untuk memanfaatkan koneksinya. Ia mendorong pemerintah Malaysia untuk membentuk dana investasi negara bernama 1MDB (1Malaysia Development Berhad), dengan tujuan untuk mengembangkan sektor energi, pariwisata, pertanian, dan properti di Malaysia.
Jho Low berhasil meyakinkan Najib untuk memberinya akses penuh dalam mengelola dana tersebut, dengan janji akan mendatangkan investasi besar dari luar negeri.