SEWAKTU.com -- Peternak Sapi Perah di Jawa Tengah dan Jawa Timur melakukan aksi Buang Susu Akibat Pembatasan Kuota.
Peternak sapi perah di beberapa daerah di Jawa Tengah dan Jawa Timur melakukan aksi membuang susu yang dihasilkan akibat tidak dapat menjualnya setelah adanya pembatasan kuota di industri pengolahan susu. Kejadian ini memicu protes dari para peternak, yang merasa frustrasi dengan kondisi yang semakin sulit.
Di Boyolali, Jawa Tengah, peternak dan pengepul susu melakukan aksi membuang susu yang tidak terjual di Tugu Susu Tumpah pada Sabtu (9/11).
Baca Juga: Panglima TNI Beberkan Awal Insiden Penyerangan di Deli Serdang, Diduga Dipicu Teguran ke Geng Motor
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap kebijakan pembatasan kuota di Industri Pengolahan Susu (IPS), yang mengakibatkan susu sapi lokal mereka tidak dapat diproses atau dijual. Para peternak merasa kecewa karena produksi susu sapi lokal mereka menurun, sementara pasokan susu dalam negeri masih bergantung pada produk impor.
"Ini sangat menyedihkan. Kami berharap pemerintah dan industri pengolahan susu dapat lebih mengutamakan susu lokal untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri," ujar seorang peternak di Boyolali.
Keluhan serupa juga datang dari peternak di Jawa Timur, khususnya di Pasuruan, yang mengalami kesulitan serupa. Mereka terpaksa membuang susu karena pabrik pengolahan susu tidak dapat menampung seluruh hasil produksi.
Baca Juga: Serangan Israel di Lebanon dan Gaza Menewaskan Puluhan, Termasuk Anak-Anak
Bayu Aji Handayanto, pemilik peternakan sekaligus pengepul susu di Pasuruan, mengungkapkan bahwa kurangnya pengawasan terhadap impor susu menjadi penyebab utama masalah ini.
"Keran impor sudah dibuka tanpa ada pajak, jadi industri bisa mengimpor susu tanpa kendala. Hal ini merugikan peternak lokal yang kesulitan menjual susu mereka," kata Bayu.
Bayu berharap pemerintah dapat lebih serius mengawasi pasokan susu di dalam negeri dan mengutamakan produk lokal. Ia yakin para peternak siap berdiskusi dengan industri mengenai harga agar produksi susu dalam negeri dapat terus berkembang.
Baca Juga: Wapres Gibran Luncurkan Program 'Lapor Mas Wapres' untuk Pengaduan Masyarakat Mulai Hari Ini
Sementara itu, kebijakan pemerintah terkait impor sapi perah juga menjadi perhatian. Presiden Prabowo Subianto sebelumnya mengumumkan bahwa pemerintah tidak akan mengimpor sapi untuk program susu gratis, namun akan mengimpor 1 juta ekor sapi perah dalam lima tahun ke depan. Kehadiran sapi impor ini diharapkan dapat menutupi kekurangan pasokan susu lokal, yang saat ini masih mencakup sekitar 80 persen dari kebutuhan dalam negeri.