SEWAKTU.com --
Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman, pada Senin (11/11/2024) kembali menegaskan kemarahan Kerajaan terhadap serangan Israel di Gaza serta pelanggaran terhadap kedaulatan Lebanon.
Dalam sambutan pembukaannya di pertemuan puncak luar biasa negara-negara Arab dan Islam yang diadakan di Riyadh, ia mengkritik hambatan terhadap upaya bantuan dari lembaga-lembaga kemanusiaan di Gaza dan menolak segala bentuk pembatasan terhadap peran Otoritas Palestina.
"Kerajaan mengecam hambatan terhadap upaya bantuan dari Badan PBB untuk Pengungsi Palestina di Timur Dekat di wilayah Palestina, serta kesulitan yang dihadapi organisasi kemanusiaan dalam memberikan bantuan kepada rakyat Palestina," ujar Salman, seperti dilansir dari situs Arab News.
Pekan lalu, Israel secara resmi memberitahu PBB mengenai keputusannya untuk memutus hubungan dengan UNRWA setelah para politisi Israel menyetujui langkah tersebut dalam pemungutan suara pada 28 Oktober.
"Komunitas internasional harus segera menghentikan tindakan Israel terhadap saudara-saudara kita di Palestina dan Lebanon," ujar putra mahkota, sambil menyebut kampanye Israel di Gaza sebagai 'genosida'.
Ia menambahkan bahwa Arab Saudi mengecam operasi militer Israel yang menyerang wilayah Lebanon dan menolak segala hal yang mengancam stabilitas serta keamanan Beirut maupun yang melanggar integritas wilayahnya.
“Tindakan kriminal Israel yang terus berlanjut terhadap warga tak bersalah, pelanggaran terhadap kesucian Masjid Al-Aqsa, serta melemahnya peran penting Otoritas Palestina di seluruh wilayah Palestina akan menghambat upaya dalam memperjuangkan hak-hak sah rakyat Palestina dan membangun perdamaian di kawasan,” ujar putra mahkota.
Baca Juga: Presiden Prabowo Subianto Bersiap Akan Kunjungan Kerja Ke Arab Saudi
Ia juga mengecam serangan terhadap Iran, menyatakan bahwa komunitas internasional perlu menekan Israel untuk menghormati 'kedaulatan Republik Islam Iran' dan menghentikan segala bentuk permusuhan terhadap wilayahnya.
“Kami juga mendukung saudara-saudara kami di Palestina dan Lebanon, serta menegaskan bahwa Palestina layak menjadi anggota penuh PBB,” tambahnya, sambil menekankan pentingnya pembentukan negara Palestina.
“Kami telah meluncurkan inisiatif global untuk mendukung solusi dua negara,” ujarnya, merujuk pada ajakan pemerintah Saudi agar lebih banyak negara yang mencintai perdamaian secara resmi mengakui negara Palestina melalui Majelis Umum PBB.
Putra Mahkota memuji keberhasilan upaya bersama negara-negara yang hadir dalam pertemuan ini, yang berhasil mendorong pengakuan Palestina oleh sembilan negara tambahan sejak 7 Oktober 2023, termasuk Spanyol, Irlandia, Norwegia, Trinidad dan Tobago, Jamaika, dan Bahama.
Menurutnya, dukungan ini tercermin dalam resolusi Majelis Umum PBB yang menegaskan kelayakan Palestina untuk menjadi anggota penuh dan menyerukan diakhirinya pendudukan ilegal Israel atas wilayah Palestina.
Tags
Artikel Terkait
-
Panglima TNI Beberkan Awal Insiden Penyerangan di Deli Serdang, Diduga Dipicu Teguran ke Geng Motor
-
Sri Mulyani Pangkas 50% Anggaran Perjalanan Dinas Kementerian, Arahan Langsung Dari Prabowo
-
Otorita IKN Targetkan Taksi Terbang Jadi Solusi Mobilitas Cerdas di Nusantara Tahun 2029
-
Rusia Siapkan Serangan ke Ukraina dengan Pasukan Gabungan, Termasuk Ribuan Tentara Korea Utara
-
Presiden Prabowo Subianto Bersiap Akan Kunjungan Kerja Ke Arab Saudi