SEWAKTU.com -- Donald Trump, mengungkapkan keinginannya untuk berkunjung ke Indonesia dalam percakapan telepon dengan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Percakapan tersebut berlangsung baru-baru ini dan turut dibagikan oleh Prabowo melalui video di akun Instagram pribadinya.
Dalam video yang diunggah, Trump menyampaikan pujian kepada Prabowo atas kinerjanya dan menyatakan rasa hormat yang mendalam terhadap Presiden Indonesia. "Pak, terima kasih," ujar Trump dalam video tersebut. "Anda sangat dihormati, dan itu tidak mudah. Saya sangat menghargai Anda," tambah Trump, memberikan apresiasi atas kepemimpinan Prabowo.
Baca Juga: Denny Sumargo Damai dengan Kelompok Bugis Makassar
Percakapan telepon tersebut juga mencakup pembicaraan mengenai kondisi kesehatan Prabowo setelah insiden penembakan yang dialaminya selama kampanye sebelumnya. Trump pertama kali menanyakan kabar Presiden Indonesia, yang kemudian menjawab bahwa dirinya dalam keadaan baik-baik saja.
Prabowo menyatakan bahwa ia akan mencoba menghubungi Trump kembali dalam suasana yang lebih nyaman. Menanggapi hal itu, Trump menyambut baik ajakan tersebut dan menyatakan, "Berbicara dengan Anda melalui telepon adalah kehormatan besar bagi saya. Anda bisa menelepon kapan pun Anda mau. Anda punya nomor saya, dan Anda dapat menghubungi saya kapan saja."
Trump juga menyampaikan salamnya untuk masyarakat Indonesia melalui Prabowo, berharap dapat segera bertemu dengan Presiden Indonesia di masa depan. "Saya ingin mengirimkan salam saya kepada rakyat Indonesia melalui Anda," kata Trump.
Baca Juga: Anak Anggota DPRD Banten Ditangkap Usai Melakukan Penganiayaan
Prabowo mengakhiri percakapan dengan mengucapkan, "Baiklah," seraya menegaskan bahwa hubungan antara Indonesia dan Amerika Serikat tetap akan terjalin erat di masa yang akan datang.
Trump, yang sebelumnya dikenal sebagai Presiden ke-45 AS, telah menunjukkan minat untuk mengunjungi Indonesia, meskipun belum ada informasi lebih lanjut mengenai jadwal atau rincian kunjungan tersebut. Namun, percakapan ini menjadi tanda awal dari kemungkinan hubungan bilateral yang lebih erat antara kedua negara di masa depan.
(fajar setiawan)