news

Frederick Merz: Kandidat Kanselir Jerman yang Siap Hadapi Rusia dengan Sikap Tegas

Rabu, 13 November 2024 | 14:19 WIB

SEWAKTU.com -- Pemimpin Uni Demokratik Kristen (CDU) dan kandidat kanselir Jerman, Frederick Merz, membuat pernyataan mengejutkan yang memicu kekhawatiran akan eskalasi konflik global.

Merz menyatakan bahwa jika terpilih sebagai kanselir, ia berencana untuk mengeluarkan ultimatum tegas kepada Presiden Rusia Vladimir Putin.

Merz mengancam akan memberikan tenggat waktu 24 jam bagi Rusia untuk menghentikan perang.

Baca Juga: Arsyad Rasjid Ikut Menemani Prabowo Ke Cina Sebagai Ketua Umum Kadin

Jika Rusia tidak mematuhi tuntutan ini, ia akan mendorong pengiriman rudal jarak jauh Taurus ke Ukraina, yang memiliki potensi untuk meluncurkan serangan ke wilayah Rusia.

Saat ini, Kanselir Jerman Olaf Scholz menolak pengiriman rudal Taurus meski ada dukungan dari sejumlah pihak di pemerintahan Jerman yang mendesak langkah tersebut.

Merz, di sisi lain, menyatakan bahwa jika terpilih, ia akan mempertimbangkan untuk memberikan otoritas kepada Ukraina guna menentukan kapan pembatasan jangkauan senjata bisa dicabut, khususnya jika Rusia terus melakukan serangan terhadap warga sipil.

Baca Juga: Pemimpin Dunia Arab Bertemu di Riyadh: Arab Saudi Isyaratkan Pemulihan Hubungan dengan Iran di Tengah Ketegangan Kawasan

Merz bahkan berjanji bahwa rudal Taurus bisa dikirim dalam waktu satu minggu jika ultimatum 24 jamnya diabaikan oleh Rusia.

Bagi Ukraina, kehadiran pemimpin seperti Merz yang mendukung penuh bantuan militer ini tentunya dinantikan.

Ukraina sudah lama meminta rudal Taurus rudal jelajah presisi tinggi yang dibuat bersama oleh Jerman dan Swedia, dengan jangkauan lebih dari 500 km untuk memperkuat pertahanan mereka, termasuk melakukan serangan balasan jika diperlukan.

Baca Juga: Simulator Lamborghini Huracan Super Trofeo di Asia Tenggara: Pengalaman Nyata Mengemudi Mobil Balap

Dibandingkan dengan rudal buatan Inggris dan Prancis seperti Storm Shadow atau ATACMS dari Amerika Serikat, Taurus memiliki daya jangkau yang lebih luas, membuatnya semakin diminati oleh militer Ukraina.

Meski Jerman telah memberi banyak dukungan militer bagi Kiev, Kanselir Scholz tetap teguh pada posisinya untuk tidak mengirim rudal Taurus, khawatir akan eskalasi lebih lanjut.

Namun, Merz sebagai kandidat oposisi menawarkan pendekatan berbeda dengan sejumlah syarat, menunjukkan pandangan yang lebih terbuka dalam memberikan dukungan militer penuh kepada Ukraina.

Baca Juga: Verrel Raih Kemenangan Keempat Berturut-turut di Indonesia Drift Series New Gen

Jika Merz terpilih, bukan tidak mungkin Jerman akan mengambil langkah yang lebih agresif dalam konflik ini, suatu pendekatan yang bisa membawa dampak signifikan di kawasan Eropa.
Sementara itu, berbagai pihak internasional terus mencermati langkah Merz ini, mengingat posisi Jerman sebagai negara utama dalam geopolitik Eropa.

(Muhammad Fikri Hudzaifi)

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB