news

Pemilu Dadakan Jerman Digelar Februari, Krisis Pemerintahan Pecah Usai Kanselir Olaf Scholz Pecat Menteri Keuangan

Rabu, 13 November 2024 | 15:03 WIB
Kanselir Jerman Olaf Scholz (X @Bundeskanzler)

SEWAKTU.com -- Jerman bersiap menghadapi pemilu yang dipercepat pada 23 Februari setelah faksi-faksi utama di parlemen Partai Sosial Demokrat yang dipimpin oleh Kanselir Olaf Scholz dan oposisi utama CDU mencapai kesepakatan pada Selasa pagi.

Krisis ini dipicu oleh keruntuhan koalisi pemerintahan setelah perselisihan terkait kebijakan ekonomi.

Scholz mengambil langkah drastis dengan memecat Menteri Keuangan Christian Lindner, yang juga merupakan pemimpin Partai Demokrat Bebas (FDP), karena perbedaan pandangan terkait arah ekonomi Jerman.

Baca Juga: Tak Disangka, Taiwan Bantu Perkuat Pertahanan Udara Ukraina dengan Sistem Rudal Hawk

Dampaknya, FDP menarik diri dari koalisi, meninggalkan Scholz dengan pemerintahan minoritas bersama Partai Hijau.

Ketegangan dalam koalisi sudah berlangsung selama berbulan-bulan, terutama terkait pendekatan anggaran dan kebijakan ekonomi.

Scholz dikenal mendukung lebih banyak investasi untuk mendorong pertumbuhan, sementara Lindner memiliki pendekatan yang lebih hati-hati dalam mengelola utang negara.

Kanselir Scholz mengklaim bahwa ia memecat Lindner karena menghalangi rencana ekonomi yang telah direncanakannya.

Di sisi lain, Lindner menuduh Scholz berusaha mengabaikan "rem utang," sebuah aturan konstitusional yang mencegah pemerintah Jerman untuk mengambil utang berlebih.

Baca Juga: Relawan Anis Mendeklarasikan Partai Perubahan

Ekonomi Jerman, yang dulunya menjadi kekuatan utama Eropa, menghadapi tantangan serius.

Tahun lalu, ekonomi Jerman mengalami penurunan pertama sejak pandemi COVID-19. Selama lima tahun terakhir, pertumbuhan ekonomi Jerman hanya mencapai 0,2%, jauh di bawah rata-rata negara-negara zona euro yang tumbuh sebesar 4,6%, termasuk Prancis dan Italia yang masing-masing mengalami pertumbuhan 4,1% dan 5,5%.

Krisis ini diperburuk oleh perang di Ukraina, yang menyebabkan kenaikan tajam harga energi serta menambah beban bagi sektor-sektor industri yang mengonsumsi energi tinggi.

Baca Juga: Pemimpin Dunia Arab Bertemu di Riyadh: Arab Saudi Isyaratkan Pemulihan Hubungan dengan Iran di Tengah Ketegangan Kawasan

Masalah ekonomi Jerman bersifat struktural, mulai dari tingginya biaya tenaga kerja, birokrasi yang berbelit-belit, hingga populasi yang menua.

Mayoritas warga Jerman mendukung diadakannya pemilihan umum lebih awal untuk mencari kepemimpinan baru. Sebuah survei menunjukkan bahwa 84% warga setuju untuk mempercepat pemilu, yang seharusnya diadakan akhir tahun depan.

Halaman:

Tags

Terkini

KPK Gelar OTT di Banten, 9 Orang Langsung Diamankan

Kamis, 18 Desember 2025 | 17:42 WIB