SEWAKTU.com -- Iran telah memberitahu Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) tentang rencana mereka untuk memasang lebih dari 6.000 sentrifus baru guna meningkatkan kapasitas pengayaan uranium.
Langkah ini mengundang perhatian dunia internasional, terutama menjelang pembicaraan diplomatik penting antara Iran dan negara-negara Eropa di Jenewa pada Jumat mendatang.
Sentrifus bekerja dengan memutar gas uranium pada kecepatan sangat tinggi untuk meningkatkan konsentrasi isotop fisil U-235, yang dapat digunakan untuk reaktor nuklir atau senjata nuklir jika diperkaya hingga tingkat tertentu.
Baca Juga: Iran Terima Jet Tempur Sukhoi SU-35SE, Modernisasi Kekuatan Udara yang Mengguncang Kawasan
Teknologi ini menjadi perhatian karena potensi percepatan produksi bahan nuklir yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan militer.
Menurut laporan IAEA, Iran berencana menambahkan 14 sentrifus IR-4 di fasilitas Natanz. Setiap unit memiliki 166 mesin dengan kapasitas lebih besar, memungkinkan proses pengayaan uranium yang jauh lebih cepat.
Iran telah setuju untuk membatasi tingkat pengayaan uranium hingga 60%, jauh di bawah ambang 90% yang diperlukan untuk senjata nuklir.
Baca Juga: Iran Siap Membalas Israel atas Serangan Militer, Teheran Sebut Dukungan AS di Balik Operasi Zionis
Namun, pengayaan hingga 60% saja telah menimbulkan kekhawatiran internasional.
Sebagai tanggapan atas sanksi Barat yang melumpuhkan, Teheran secara bertahap mengurangi kepatuhan terhadap kesepakatan nuklir 2015, yang dikenal sebagai Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA), setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian tersebut.
Pembicaraan di Jenewa nanti bertujuan untuk menemukan solusi diplomatik atas kebuntuan ini. Kesepakatan potensial dapat mencakup keringanan sanksi sebagai imbalan atas pembatasan lebih lanjut pada program nuklir Iran.
Baca Juga: Turki Batalkan Modernisasi F-16, Fokus pada Produksi dan Negosiasi F-35
Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, telah mengeluarkan fatwa yang secara eksplisit melarang penggunaan senjata nuklir, menegaskan bahwa tujuan program nuklir negara itu hanya untuk keperluan damai.
Teheran secara konsisten membantah tuduhan bahwa mereka bermaksud mengembangkan senjata nuklir.