SEWAKTU.com -- Pemerintah Iran menegaskan sikapnya yang tak akan mundur sejengkal pun dalam menghadapi Israel, namun membuka peluang untuk berkomunikasi dengan Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Pernyataan ini disampaikan oleh Asisten Menteri Luar Negeri Iran untuk urusan politik, Majid Takht Ravanchi, yang menegaskan bahwa negaranya tetap teguh melindungi kepentingan nasionalnya sembari membuka jalan untuk berdialog dengan pemerintahan baru di Washington.
Trump memiliki strategi untuk menghadang pendapatan Iran dari sektor minyak sebagai bagian dari kebijakan tekanan maksimum.
Baca Juga: Tel Aviv Gelap Gulita Akibat Serangan 100 Roket Hizbullah: Kebakaran dan Pemadaman Listrik Meluas
Langkah ini bertujuan untuk menekan ekonomi Iran guna mencapai kesepakatan baru yang lebih menguntungkan bagi Amerika Serikat.
Pada masa pemerintahan pertamanya, pada tahun 2018, Trump memutuskan untuk menarik Amerika Serikat keluar dari kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) yang sebelumnya disepakati pada 2015.
Ia kemudian memberlakukan kembali serangkaian sanksi keras terhadap Iran, yang menjadi bagian dari kampanye tekanan ekonomi maksimum.
Baca Juga: Argentina Tarik Pasukannya dari Misi Perdamaian PBB di Lebanon: Ketegangan Memanas di Perbatasan
Meskipun hubungan antara kedua negara terus diwarnai ketegangan, sinyal keterbukaan Iran untuk berdialog dengan Trump mencerminkan dinamika geopolitik yang kompleks.
Namun, di tengah upaya diplomasi tersebut, Iran menegaskan bahwa dalam konflik dengan Israel, mereka tidak akan memberikan ruang sedikit pun untuk kompromi.
Situasi ini mencerminkan dilema besar yang dihadapi kawasan, di mana perundingan dan konfrontasi militer berjalan beriringan, menciptakan ketidakpastian bagi masa depan hubungan antara Iran, Amerika Serikat, dan Israel.
(Muhammad Fikri Hudzaifi)
Artikel Terkait
PO BS Gufili Rilis Bus Baru dengan Sasis Langka Inobus D340 Max
Serangan Ukraina ke Wilayah Rusia dengan Rudal Atakams: Eskalasi Baru dalam Konflik 1000 Hari
Kapal Induk Amerika Serikat Mundur dari Timur Tengah setelah Serangan Drone dan Rudal Yaman
Argentina Tarik Pasukannya dari Misi Perdamaian PBB di Lebanon: Ketegangan Memanas di Perbatasan
Tel Aviv Gelap Gulita Akibat Serangan 100 Roket Hizbullah: Kebakaran dan Pemadaman Listrik Meluas