"Sempat kaget lihat Rupiah menguat drastis, ternyata cuma eror Google," tulis salah satu warganet di Twitter.
BI mengingatkan masyarakat untuk selalu merujuk pada sumber data resmi seperti situs web atau aplikasi resmi Bank Indonesia untuk mendapatkan informasi nilai tukar yang akurat.
"Masyarakat diharapkan tidak mudah terpancing dengan informasi yang tidak resmi dan selalu memverifikasi data dari sumber terpercaya," pesan Ramdan.
Google sendiri menyatakan bahwa mereka terus berupaya memperbaiki sistem untuk menghindari kesalahan serupa di masa depan.
"Kami berkomitmen untuk menyediakan informasi yang akurat dan akan terus meningkatkan kualitas data yang kami sajikan," tambah perwakilan Google.
Meskipun kesalahan ini hanya bersifat sementara, hal ini sempat menimbulkan kebingungan di kalangan pelaku pasar dan masyarakat umum.
BI menegaskan bahwa kondisi nilai tukar Rupiah terhadap Dollar AS tetap stabil dan tidak mengalami fluktuasi signifikan seperti yang ditampilkan Google.
"Kami memastikan bahwa nilai tukar Rupiah tetap dalam kondisi terkendali dan sesuai dengan mekanisme pasar," tegas Ramdan.***