SEWAKTU.com — Bupati Bogor, Rudy Susmanto, memerintahkan Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Bogor untuk memberikan pembinaan kepada Kepala Desa Gunung Menyan, Wiwin Komalasari, yang viral di media sosial karena video kontroversialnya.
Instruksi ini langsung ditindaklanjuti oleh Kepala DPMD Kabupaten Bogor pada Senin (24/2/2025).
Kades Wiwin Komalasari menjadi sorotan publik setelah videonya membawa berkat atau nasi kotak dan mengucapkan kata "geli hingga jomet" saat menghadiri acara pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Bogor tersebar luas di media sosial. Ungkapan tersebut memicu pro dan kontra di kalangan warganet.
Menanggapi hal ini, Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang tengah mengikuti retret kepala daerah di Magelang, mengingatkan seluruh pejabat di lingkungan Pemkab Bogor untuk lebih berhati-hati dan bijak dalam bermedia sosial.
“Kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua. Saya mengimbau seluruh pejabat publik di lingkungan Pemkab Bogor agar berhati-hati dan bijak menggunakan media sosial agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” tegas Rudy Susmanto.
Sementara itu, Kepala DPMD Kabupaten Bogor, Renaldi Yushab Fiansyah, menyampaikan permohonan maaf mewakili pemerintah daerah jika konten yang diunggah Kades Wiwin membuat beberapa pihak merasa tidak nyaman.
“Sebagai tindak lanjut arahan Pak Bupati, kami akan segera memanggil Kades Wiwin Komalasari untuk diberikan pembinaan. Ini penting agar kejadian serupa tidak terulang lagi,” kata Renaldi.
Di sisi lain, Kades Wiwin Komalasari akhirnya angkat bicara melalui akun TikTok pribadinya, @ratuwk1414. Ia mengklarifikasi bahwa tidak ada niat untuk menghina siapapun melalui video tersebut.
“Kita cuma seru-seruan saja. Nasi kotak itu dibawa pulang dan dimakan bareng teman-teman kades lainnya. Soal kata ‘geli’, maksud saya bukan jijik, tapi lebih ke lucu,” jelas Wiwin.
Wiwin juga menyampaikan permintaan maaf atas kegaduhan yang terjadi dan berjanji akan lebih berhati-hati dalam menggunakan media sosial ke depannya.
Kontroversi ini menjadi pengingat bagi pejabat publik untuk lebih cermat dalam bersosial media demi menjaga citra dan kepercayaan masyarakat.
Pemerintah Kabupaten Bogor berharap pembinaan ini dapat menjadi langkah preventif dalam menghadapi dinamika di era digital. (ADV)