Senada dengan Lilis, Ule, siswa SMA Negeri 4 Bandung, juga mengapresiasi kegiatan tersebut. "Bencana ternyata banyak jenisnya, ada 13. Kegiatan ini membuat kami lebih paham soal mitigasi dan kesiapsiagaan," kata Ule.
Pada malam harinya, suasana Bale Pakuan semakin semarak dengan penampilan wayang golek yang disajikan oleh empat dalang ternama, yakni Wawan Dede Amung Sutarya, Dadan Sunandar Sunarya, Iman Cecep Supriadi, dan Khanha Ade Kosasih Sunarya.
Ribuan warga tampak antusias menyaksikan pertunjukan kesenian khas Sunda ini. Salah satunya, Febi Hakim, menyebut pagelaran wayang golek tidak hanya menghibur, tetapi juga sarat akan pesan moral dan filosofi kehidupan.
“Bagi saya ini pengalaman berharga. Selain menghibur, banyak nilai-nilai kehidupan yang disampaikan. Semoga pertunjukan seperti ini bisa rutin digelar agar generasi muda makin cinta budaya daerah,” ungkap Febi.
Program Abdi Nagri Nganjang Ka Warga menjadi bukti konkret upaya pemerintah dalam mendekatkan pelayanan publik sambil merawat kearifan lokal di tengah masyarakat. (ADV)