Dedie telah bertemu langsung dengan Wakil Menteri PU, Diana Kusumastuti, di Jakarta Selatan, untuk menyampaikan usulan pembukaan jalan baru.
Ia menjelaskan bahwa lokasi tersebut termasuk jalur utama proyek strategis nasional dan sangat krusial bagi mobilitas warga.
Dedie juga menyampaikan rekomendasi dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah DKI-Jabar terkait perlunya akses alternatif untuk mencegah potensi bencana ulang.
Baca Juga: DPRD Kota Bogor Terima Aspirasi Mahasiswa, Siap Kawal Penolakan Revisi UU TNI Sampai ke DPR RI
Menanggapi usulan tersebut, Wamen PU meminta Pemkot segera mengajukan dokumen teknis secara resmi dan memastikan ketersediaan lahan agar proses bantuan bisa segera dimulai.
Seiring dengan proses pembebasan lahan, Pemkot juga mulai menangani area longsor di Batutulis.
Sejak 22 April 2025, pengupasan aspal di lokasi ambles dilakukan menggunakan alat berat.
Perbaikan tembok penahan tanah (TPT) juga telah dimulai dan ditargetkan rampung dalam waktu dua bulan.
“Setelah TPT selesai, lahan akan dikembalikan menjadi ruang terbuka hijau. Untuk sementara, akses lama hanya bisa dilalui kendaraan roda dua,” jelas Dedie.
Pemkot juga telah berkoordinasi dengan Perumda Tirta Pakuan terkait relokasi jaringan distribusi utama (JDU) yang terdampak proyek pembangunan jalan.
Direktur Utama Perumda Tirta Pakuan, Rino Indira Gusniawan, menyatakan kesiapan mendukung langkah relokasi demi keberlanjutan layanan air bersih.
Dedie menegaskan, seluruh proses ini harus dipercepat karena menyangkut kebutuhan mendesak masyarakat.
Ia berharap kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, dan BUMD dapat mempercepat pemulihan fungsi akses transportasi warga Kota Bogor. (ADV)