DPRD Kota Bogor Terima Aspirasi Mahasiswa, Siap Kawal Penolakan Revisi UU TNI Sampai ke DPR RI

SEWAKTU.com — DPRD Kota Bogor menegaskan komitmennya dalam menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat, khususnya tuntutan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Bogor Menggugat.

Hal ini disampaikan usai aksi demonstrasi yang digelar di depan gedung DPRD Kota Bogor, Kamis (27/3/2025).

Meski aksi sempat diwarnai ketegangan dengan insiden pembakaran atribut partai di halaman gedung DPRD, aspirasi puluhan mahasiswa tetap diterima langsung oleh Ketua DPRD Kota Bogor, Adityawarman Adil, bersama jajaran pimpinan dewan lainnya.

Dalam aksinya, mahasiswa menyuarakan penolakan terhadap pengesahan Revisi Undang-Undang TNI, imunitas militer, dan menuntut pemerintah segera mengesahkan Rancangan Undang-Undang Perampasan Aset.

Baca Juga: Pemdaprov Jabar Tegaskan Pemanfaatan Gedung Sate untuk Kegiatan Pemerintahan, Dilarang untuk Acara Nonresmi

Mereka juga meminta evaluasi total program makan bergizi gratis (MBG) serta mendesak penyelesaian kasus pelanggaran HAM berat di Indonesia.

Menyikapi tuntutan tersebut, Adityawarman memastikan bahwa DPRD Kota Bogor akan meneruskan aspirasi mahasiswa kepada DPR-RI.

“Kami janji, insyaallah akan sampaikan langsung aspirasi mahasiswa Bogor kepada DPR-RI,” tegas Adityawarman di hadapan peserta aksi.

DPRD Kota Bogor menegaskan komitmennya dalam menampung dan memperjuangkan aspirasi masyarakat. (Foto/HUMPROPUB Kota Bogor.)

Sikap serupa juga disampaikan oleh Ketua Badan Kehormatan DPRD Kota Bogor, Safrudin Bima.

Ia menegaskan aspirasi yang disampaikan dalam aksi tersebut akan dibawa ke forum rapat Badan Musyawarah (Banmus) DPRD Kota Bogor, untuk kemudian diteruskan secara resmi ke pemerintah pusat.

Baca Juga: DPRD Kota Bogor Bareng PWI Kota Bogor Gelar Santuan untuk Ratusan Anak Yatim dan Dhuafa

Tak hanya itu, anggota Komisi I DPRD Kota Bogor, Sugeng Teguh Santoso (STS), juga mendorong mahasiswa untuk memperkuat perjuangan melalui jalur hukum dengan uji materil di Mahkamah Konstitusi (MK).

“Selain aksi di jalan, perjuangan juga bisa dilakukan lewat MK. Saat ini ada tujuh mahasiswa dari Universitas Indonesia yang mengajukan uji materil, dan mahasiswa Bogor sebaiknya turut mendukung,” ujar STS.