SEWAKTU.com — Suasana penuh kehormatan menyelimuti Pendopo Kota Bandung.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menjamu Duta Besar Kerajaan Maroko, Yang Mulia Ouadia Benabdellah, bersama para duta besar dari negara-negara Afrika, dalam rangka memperingati 70 tahun Konferensi Asia-Afrika (KAA).
Meski tahun ini tidak ada peringatan nasional berskala besar, Pemerintah Kota Bandung tetap menggelar acara simbolis untuk menjaga dan melestarikan semangat solidaritas antarbangsa.
Pada momentum ini, secara simbolis Kota Bandung juga resmi diposisikan sebagai Ibu Kota Bangsa-bangsa Asia dan Afrika.
Acara diawali dengan kunjungan para delegasi ke "Ruangan Arab" di Pendopo, kemudian dilanjutkan dengan jamuan makan siang yang dibuka dengan pertunjukan tari tradisional Peacock Dance.
Dalam sambutannya, Wali Kota Farhan menegaskan bahwa Bandung akan terus menyuarakan semangat KAA, terutama dalam menghadapi tantangan global yang saat ini mulai bergeser dari multilateralisme menuju egoisme nasional.
"Bandung tetap memancarkan semangat kesetaraan bangsa-bangsa. Tahun ini, kami meluncurkan logo baru Kota Bandung, simbol ibu kota Asia dan Afrika, dengan warna hijau, merah, dan putih sebagai bentuk dukungan terhadap kemerdekaan Palestina," ujar Farhan.
Baca Juga: Sukseskan Program Pusat dan Provinsi, Sekda Jabar Ajak Sekda Kabupaten/Kota Selaraskan Birokrasi
Farhan juga menekankan pentingnya kerja sama internasional untuk mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, ketegangan geopolitik, dan ketimpangan ekonomi.
Sementara itu, Duta Besar Maroko, Ouadia Benabdellah, menyampaikan bahwa tahun 2025 menjadi momen penting tidak hanya untuk mengenang sejarah, tetapi juga sebagai titik tolak masa depan hubungan Asia-Afrika.
“Konferensi Asia-Afrika adalah tonggak sejarah diplomasi global, memberikan suara bagi negara-negara yang baru keluar dari kolonialisme. Hari ini, hubungan Asia dan Afrika semakin kuat di bidang ekonomi dan politik,” tutur Benabdellah.
Ia menambahkan, Afrika kini tumbuh menjadi pusat ekonomi dunia berikutnya, didukung oleh populasi muda yang dinamis dan integrasi ekonomi yang semakin kuat.
Baca Juga: Gunakan Sepeda, Wali Kota Bandung Tinjau Jalur BRT untuk Pastikan Dampak Sosial dan Lalu Lintas