Dalam kesempatan tersebut, Kyai Miftah mengingatkan para kader NU agar tetap setia pada garis besar kerja yang ditetapkan pengurus pusat.
Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga marwah organisasi di tengah berbagai tantangan.
"Para pengurus yang baru nanti boleh melakukan personal branding, tapi jangan lupakan kita punya institusi," tegas Kyai Miftah.
Ia pun berharap Kabupaten Bogor bisa menjadi benteng penopang untuk Jakarta, mengingat semakin sulitnya menggelar kegiatan dzikir dan tahlil di ibu kota.
"NU harus tetap menjadi ummul qitab. Jika itu ditinggalkan, NU akan hanya tinggal nama," pungkasnya. (ADV)