SEWAKTU.com — Pemkot Bandung resmi membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) untuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029 dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Tahun 2026.
Kegiatan ini digelar di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB) dan dihadiri sekitar 450 peserta dari berbagai unsur.
Wali Kota Bandung Muhammad Farhan menegaskan bahwa Musrenbang ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan momentum penting untuk menyepakati arah pembangunan Kota Bandung lima tahun ke depan.
Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Gencarkan Skrining untuk Tekan Angka Thalassemia, Libatkan 1.500 Relawan
"Apa yang kita lakukan adalah bagian dari upaya ibadah. Ini bukan tentang sosok Farhan, ini tentang Kota Bandung," ujar Farhan dalam sambutannya.
Ia menyampaikan visi pembangunan Kota Bandung 2025–2029, yakni menjadikan Bandung sebagai kota yang Unggul, Terbuka, Amanah, Maju, dan Agamis (UTAMA), dengan pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan dan keberlanjutan pembangunan.
Farhan menekankan tiga prinsip utama dalam perencanaan pembangunan, yaitu mendukung pembangunan nasional, berkelanjutan, dan pelayanan yang prima.
Ia juga mendorong kolaborasi antara teknokrasi dan politik serta keterlibatan masyarakat, akademisi, Forkopimda, perangkat daerah, dan komunitas.
Musrenbang tahun ini mengusung pendekatan baru, yakni dari pendekatan sektoral menjadi pendekatan kawasan yang lebih menyentuh persoalan masyarakat secara langsung.
Beberapa program prioritas yang dibahas antara lain:
- Penanggulangan kemiskinan
- Peningkatan investasi
- Pengendalian inflasi dan banjir
- Pengelolaan sampah
- Penanganan stunting
- Penguatan daya saing pariwisata
- Reformasi birokrasi
Baca Juga: Pemkot Bandung Terapkan Teknologi Termal untuk Atasi Krisis Sampah, TPST Mulai Dikerjakan
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Bandung, Iskandar Zulkarnain, dalam laporannya menyebutkan bahwa proses Musrenbang telah melewati berbagai tahapan, mulai dari rembuk warga, Musrenbang tingkat kelurahan hingga forum perangkat daerah.