“What’s the True Cost of Your Nickel?”
“Nickel Mines Destroy Lives”
“Save Raja Ampat the Last Paradise”
Pesan tersebut tentunya diarahkan pada pemerintah dan korporasi tambang. Bahwa hilirisasi nikel bukan tanp harga, dan yang membayar paling mahal adalah masyarakat adat dan lingkungan hidup.
“Raja Ampat sedang dalam bahaya karena kehadiran tambang nikel di beberapa pulau, termasuk di kampung saya di Manyaifun dan Pulau Batang Pele. Tambang nikel mengancam kehidupan kami... mengubah kehidupan masyarakat yang sebelumnya harmonis menjadi berkonflik," kata Aktivis Aliansi Jaga Alam Raja Ampat, Ronisel Mambrasar.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia mengatakan akan mengevaluasi izin tambang nikel di Raja Ampat dan memanggil pemilik tambang.
“Saya akan evaluasi, akan ada rapat dengan dirjen saya. Saya akan panggil pemiliknya, mau BUMN atau swasta,” ucap Bahlil.
Dia juga mengakui perlunya pendekatan khusus karena Papua berada di bawah otonomi khusus. Namun, harapan itu belum sejalan dengan kenyataan.