Israel Konfirmasi Serangan Udara ke Iran
Sebelumnya, Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi bahwa serangan tersebut menyasar markas penyiaran karena diduga dimanfaatkan oleh militer Iran sebagai infrastruktur tersembunyi.
Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, bahkan menyebut IRIB sebagai “corong propaganda dan hasutan” yang menurutnya layak dimusnahkan, sebagaimana dilaporkan oleh Jerusalem Post.
Namun, pemerintah Iran mengecam keras serangan itu dan menyebutnya sebagai kejahatan perang, dengan mendesak Dewan Keamanan PBB untuk segera bertindak.
Sementara itu, IRIB menegaskan bahwa siaran berita tetap berjalan hanya beberapa menit setelah insiden dan menyatakan bahwa Sahar Emami tidak mengalami luka fisik.
Dalam pernyataannya kepada IRIB, Emami juga mengecam sikap diam komunitas internasional terhadap kekerasan yang menimpa jurnalis.
"Pertanyaan besarnya: di mana dunia ketika suara jurnalis dibungkam dengan rudal?" pungkasnya.
Insiden ini terjadi di tengah konflik eskalatif antara Israel dan Iran, di mana kedua negara saling melancarkan serangan sejak pekan lalu.
Iran membalas serangan Israel dengan tembakan rudal balistik, menyusul pemboman terhadap fasilitas nuklir dan militer penting.
Konflik tersebut telah menelan ratusan korban jiwa di Iran dan menyebabkan 24 kematian serta ratusan luka di pihak Israel.
Ketegangan diperkirakan akan terus berlanjut di tengah kecaman internasional atas memburuknya situasi kemanusiaan dan kebebasan pers.***