“Bosnya: ‘ANTEK ASENGGG’. Kyainya: ‘WAHABISMEE’” balas warganet.
Bahkan Ustaz Felix Siauw turut berkomentar, “Gais, ini ga mewakili pendapat Islami yaaa.. apalagi bagian salah bahasan ke wahabi.”
Dalam forum yang sama, Iqbal menegaskan bahwa kerusakan akibat tambang jauh melampaui dampak pertambahan penduduk, menolak analogi yang disampaikan Gus Ulil.
“Ekskavator itu bisa merusak ribuan hektar per hari. Ini bukan head to head sama manusia biasa, Gus,” tegasnya.
Ia juga menyentil pemerintah yang dinilai belum serius melakukan transisi dari ekonomi ekstraktif, meskipun data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan daya dukung lingkungan telah mencapai titik kritis.
Gus Ulil sendiri tidak menolak pentingnya transisi, namun mengingatkan agar keputusan tetap didasarkan pada kalkulasi maslahat dan mafsadat.
“Ini semua anugerah Allah, tambang juga anugerah. Jangan serta-merta ditolak,” ujarnya.***