“Bosnya: ‘ANTEK ASENGGG’. Kyainya: ‘WAHABISMEE’” balas warganet.
Bahkan Ustaz Felix Siauw turut berkomentar, “Gais, ini ga mewakili pendapat Islami yaaa.. apalagi bagian salah bahasan ke wahabi.”
Dalam forum yang sama, Iqbal menegaskan bahwa kerusakan akibat tambang jauh melampaui dampak pertambahan penduduk, menolak analogi yang disampaikan Gus Ulil.
“Ekskavator itu bisa merusak ribuan hektar per hari. Ini bukan head to head sama manusia biasa, Gus,” tegasnya.
Ia juga menyentil pemerintah yang dinilai belum serius melakukan transisi dari ekonomi ekstraktif, meskipun data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menunjukkan daya dukung lingkungan telah mencapai titik kritis.
Gus Ulil sendiri tidak menolak pentingnya transisi, namun mengingatkan agar keputusan tetap didasarkan pada kalkulasi maslahat dan mafsadat.
“Ini semua anugerah Allah, tambang juga anugerah. Jangan serta-merta ditolak,” ujarnya.***
Artikel Terkait
Ramai Save Raja Ampat di Media Sosial, Bahlil Lahadalia Langsung Hentikan Sementara Operasi PT GAG Nikel
Saat Berkunjung ke Pulau Gag, Menteri Bahlil Diminta Warga Setempat untuk Lanjutkan Operasional GAG Nikel
GAG Nikel Jalankan Operasional Berkelanjutan, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Angkat Bicara
Ini Dua Perusahaan yang Rusak Raja Ampat Jadi Bukan PT Gag Nikel
KLHK Sebut Tambang PT GAG Nikel di Pulau Gag Sudah Penuhi Kaidah Lingkungan, Pastikan Akan Ditinjau Ulang
Viral di MedsosĀ Kapal Pengangkut Nikel di Raja Ampat Bernama Dewi Iriana dan JKW Mahakam, Punya Jokowi?