“Target kami adalah fasilitas militer dan infrastruktur yang terkait. Kami tidak memulai perang ini,” tulis Iravani dalam surat resmi ke PBB.
Ia juga memperingatkan bahwa negara-negara yang mendukung Israel akan ikut menanggung konsekuensi hukum dan politik, sambil menyebut Amerika Serikat sebagai pihak yang ikut bertanggung jawab.
“Tanpa dukungan senjata, intelijen, dan politik dari AS, serangan ini tidak akan mungkin terjadi,” kata Iravani saat konferensi pers, Senin (16/6).
Sementara itu, Israel mengklaim serangan yang dilancarkan pada Jumat dini hari bertujuan menghancurkan program rudal balistik dan nuklir Iran.
Serangan ini telah menewaskan sejumlah komandan militer dan ilmuwan nuklir Iran.
Hingga Selasa (17/6), jual beli serangan antara kedua negara masih berlangsung, memicu kekhawatiran akan terjadinya konflik regional yang lebih luas dan berkepanjangan.***